Senin, 27 Juni 2016

Bantuan untuk Korban Banjir Bandang Sangihe


Banjir bandang disertai longsor yg menimpa daerah perbukitan di 6 Kecamatan, yakni : Kecamatan Tahuna, Kecamatan Tahuna Barat, Kecamatan Tahuna Timur, Kecamatan Manganitu, Kecamatan Kendahe, Kecamatan Tamoko, Kecamatan Manganitu Selatan & Kecamatan Tatoareng, di Kab Sangihe - Sulawesi Utara, menyebabkan kurang lebih 1.917 jiwa dari 557 Kepala Keluarga/KK mengungsi ke ruangan lebih aman.

Seperti dilaporkan Lukman Solehudin, Koordinator Tim Tanggap Bencana ACT yg tiba di tempat bencana terhadap Jumat (26/6), ada sekian banyak titik yg jadi posko pengungsian buat menampung korban, adalah : di Gereja Moria Kelurahan Kol. Akembawi, di Gereja Lohongtulumang, di Gereja Sion Kelurahan Kol. Beha, di rumah-rumah warga Kelurahan Kol. Beha Baru, di SD GMIST Sion Beha, di hunian masyarakat Kelurahan Tapuang & di hunian warga kelurahan Enempahembang.

“Tadi kami dengan tim relawan sudah selesai melaksanakan rapid assessment, memetakan keadaan bencana & pengungsi waktu ini, InsyaAllah Pekan (26/6), kami bakal mendistribusikan pertolongan natura buat pengungsi korban bencana banjir bandang & longsor,”terangnya.

Menurut hasil asesmen yg dilakukan Tim Tanggap Bencana ACT. Keperluan mendesak tidak cuma pertolongan natura, yg dibutuhkan para pengungsi ialah pengadaan dapur umum, air bersih, MCK darurat & manajemen pengungsian.

“Mereka para pengungsi telah dihimbau oleh aparat setempat utk tak kembali kerumah terlebiha dulu, lantaran dikhawatirkan bakal berjalan longsor susulan. Para pengungsi memang lah telah selayaknya direlokasi ke ruang yg lebih aman, dikarenakan mengingat potensi longsor susulan tetap akbar & intensitas hujan yg tetap tinggi,” ujar Lukman.

Menurut Budhi, dari Tim Reaksi Segera - Tubuh Nasional Penanggulangan Bencana /TRC-BNPB Pusat, dalam penanganan pengungsi bencana banjir & longsor Sangihe ini dapat sedikit panjang, mengingat keadaan daerah yg berbukit bukit. “Ini menyulitkan kami dalam menciptakan huntara (rumah sementara), namun kami bakal mengupayakan bagaimanpun caranya mereka supaya sanggup membersihkan atau mengosongkan gereja sbg pengungsian & pindah ke ruangan yg lebih patut sebelum natal kelak,”jelasnya
act.id

Senin, 20 Juni 2016

Bencana Banjir dan Longsor di Jawa Tengah Serentak


Sabtu 16/6 2016 sesudah di bermacam wilayah Indonesia diguyur hujan semalaman, banjir dan longsor di jawa tengah banyak melandadi brebagai daerah, terhitung ada sekitar 9 kabupaten. Sontak bencana segera di sekian banyak daerah yg tiba-tiba berlangsung tempo hari ini jadi kabar yg lumayan mengejutkan di sekian banyak alat.

Menurut info laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) mencatat setidaknya banjir & longsor berjalan di 8 Kab. Laporan sementara yg di sampaikan dari dari BPBD terhadap Posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana, “banjir & longsor berjalan di Kab Banjarnegara, Kebumen, Wonosobo, Purworejo, Karanganyar, Jawa Tengah,” kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Kabar & Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dalam keterangannya.

Di Kebumen banjir bandang melanda Desa Jatiroto & Desa Purbowangi Kecamatan Buayan mulai sejak pukul 19.00 setinggi 50-100 cm yg disebabkan luapan air sungai di wilayah desa. Di ruangan lain berjalan longsor ialah didi Dukuh Semampir, Desa Sampang, Kecamatan Sempor Kab Kebumen. Tiga orang diperkirakan tertimbun longsor. Akibat bencana tanah longsor ini ada 3 koraban yg tertimbun longsoran tanah.

Tanah longsor serta berjalan di Desa Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Kab Banjarnegara kepada Sabtu sore. Penyebabnya ialah hujan deras sejak pukul 14.30 WIB memicu pergerakan tanah di dataran miring perbukitan di Desa Gumelan

Daerah lain yg dilanda Banjir akibat hujan deras tesebut Kab Purworejo. Sungai meluap kepada Sabtu (18/6/2016) pukil 17.30 WIB. Akibat banjir di Purworejo ini, 1 orang hanyut masihlah dalam pencarian & 2 keluarga terdampak tetap dalam pendataan. Banjir serta berlangsung di Kab Karanganyar & Kota Solo maka menggenangi permukiman & ruas jalan. Di Wonogori hujan deras disertai angin kencang menyebabkan pohon tumbang menimpa kabel listrik.

Selasa, 14 Juni 2016

Banjir di Prancis, Terburuk Sejak 30 Tahun Terakhir

Mengutip dari BBC, air Sungai Siene di Paris mencapai titik paling atas sejak 30 th terakhir. Luapan Sungai Seine hasilnya tidak terbendung lagi & memicu banjir hebat di Paris.

Imbas dari banjir Paris ini kekacauan pernah terekam di tidak sedikit ruangan. Resiko paling tidak baik, banjir hingga menciptakan system kereta api bawah tanah di Paris lumpuh keseluruhan. Penutupan system transportasi kereta bawah tanah ini menyebabkan puluhan ribu penumpang commuter di kota Paris tidak miliki pilihan transportasi lain tidak hanya bus.

diluar itu, Museum Louvre yg ternama di seantero dunia pula terpaksa ditutup di hri libur akhir minggu mendekati Puasa Ramadhan. Sekian Banyak staf nampak memindahkan tidak sedikit koleksi seni bernilai dari Museum Louvre biar terhindar dari ai banjir.

Info terakhir, banjir tetap merendam hingga hri ke-2 Ramadhan di Kota Paris. Ketinggian Sungai Seine tetap berkisar di antara titik paling tinggi 6,5 meter. Diperkirakan banjir di Paris ini baru dapat surut dalam hitungan satu minggu terakhir, tetapi bersama satu catatan bahwa hujan deras tak mengguyur lagi Kota Paris.

Nyatanya banjir serta tidak cuma berjalan di Paris. Dalam sekian banyak hri terakhir menjelang helatan Piala Eropa 2016 banjir bandang menerjang tidak sedikit titik di Eropa. Cuaca jelek & hujan deras melanda tidak sedikit negeri Eropa dalam hari-hari terakhir. BBC mengemukakan sedikitnya 15 orang tewas akibat bencana banjir di Eropa. 2 orang tewas yakni masyarakat Paris, sementara itu 10 orang korban tewas lantaran banjir di Jerman. Dua korban tewas yang lain berasal dari banjir di Rumania, & satu orang lagi tewas sebab banjir di Belgia.
sumber

Rabu, 01 Juni 2016

Kronologi Terjadinya Banjir Bandang di Pelaruga

Pekan 29 Mei 2016 kejadian naas berjalan akibat banjir bandang di Pemandian Alam Petar & Pelaruga di Dusun I Desa Hunian Galuh, Kecamatan Sei Bingai, Kab Langkat, Sumatera Utara. Akibat banjir ini 3 korban jiwa tewas terserat arus.

Berdasarkan kabar di area banjir bandang di Pelaruga kronologinya dikala itu banjir menyeret 15 wisatawan yg sedang berada di tempat pemandian. Dikala sekian banyak orang tengah asik mandi, ‎tiba-tiba saja air meluap setinggi dua meter dgn arus deras & menyapu korban.

“Air bah tiba-tiba saja datang, bersama ketinggian sekira dua meter. Keadaan inilah yg menciptakan ke-2 rombongan yg lagi mandi di kolam abadi tersebut terbawa arus yg tiba-tiba meluap tadi, maka ke-3 korban hanyut”,terang Mohammad Rendra salah seseorang yg berada di area dikala sejarah banjir datang tiba-tiba di pemandian abadi Pelaruga.

Untungnya bersama pertolongan pemandu, sebahagian yg terserat arus mampu tertolong & 2 orang ditemukan tewas & satu lagi hilang. Korban banjir bandang Pelaruga ditetapkan 3 orang yg kemudain diboyong ke Puskesmas Kec Bingai Kel Namu Ukur Selatan.

Ketahuan identitas ke-3 korban banjir bandang di Pelaraga ini diantaranya merupakan : Johanes Simamora, Cowok, 27, Istruktur Fitness, Alamat : Jalan Sei Bln kecamatan Medan Baru (tewas), Gloria Maranata br Simamora, Wanita, 15, Alamat : Jalan TB.Simatupang Kecamatan Siantar Utara (Belum ditemukan). Hadi Santoso, Laki Laki, 20, Mahasiswa Sekolah Tehnik Cita-cita Medan, Alamat : Jalan. Tri Tura Medan (Tewas).

Terkait tragedi tersebut, Dandim 0203/Langkat Letkol. Inf. Ray Hansen J. Sinaga, menghimbau supaya warga berhati-hati pada cuaca ekstrim yg berlangsung belakangan ini.
sumber