Rabu, 16 Desember 2015

Satu Desa di Pasaman Sumbar Dihantam Banjir Bandang


Banjir Sumatera - Hujan deras tetap mengintai beraneka ragam titik di Indonesia. Awan cumulonimbus yg mengambil titik-titik air potensi hujan senantiasa terbentuk pekat di atas langit Indonesia bahkan sejak pagi hri. Keadaan ini terang jadi peringatan waspada banjir & barangkali tanah longsor pasca hujan mogok.

Searah dgn prediksi hujan deras yg konsisten mengguyur dgn intensitas sedang sampai deras, berderet info informasi menyangkut bencana banjir sejak mulai bersahutan di page fasilitas nasional. Di antara deru panas politik bangsa ini yg tidak pun mereda, mereka yg jauh berada dari Ibukota Jakarta cuma mampu mengharap iba waktu bencana banjir datang tiba-tiba. Bahkan derasnya air banjir memunculkan tidak sedikit kerugian yg tidak pernah teselamatkan.

Seperti yg belum lama ini berjalan di Propinsi Sumatera Barat. Nyaris luput terkespos sarana, info mengenai banjir bandang datang lagi di Kecamatan Lubuk Sikaping, Pasaman, Sumatera Barat. Wilayah ini dilaporkan porak-poranda dihantam banjir bandang. Laporan terakhir dari Antaranews menyebut, beberapa ratus Kepala Keluarga mesti diungsikan ke hunian sanak saudara terdekat akibat hunian mereka sebagiannya hancur dihantam banjir bandang.

Semakin rusak & tidak terkendalinya degradasi bantaran Sungai Batang Sumpu ditenggarai jadi penyebab dari datangnya limpahan banjir bandang ini. Padahal menurut penuturan dari Noviar selaku Kepala Jorong Kampung Padang Paraman Daereh, Nagari Air Manggis, Kecamatan Lubuk Sikaping, banjir bandang tidak sempat berjalan di kawasan ini bahkan sejak puluhan thn dulu.

Tetapi lantaran kerusakan falsafah bantaran sungai yg semakin parah, banjir bandang yg berasal dari limpahan air di hulu sungai lebih kurang Bukit Bulat sudah mengalirkan derasnya air seputar dua km jauhnya menuju Kecamatan Lubuk Sikaping, Pasaman.

Dikutip dari laporan Antaranews, banjir bandang menerjang saat sebahagian gede penduduk Lubuk Sikaping, Pasaman sedang menunaikan shalat maghrib.

Sampai tulisan ini diturunkan belum dikabarkan adanya korban jiwa akibat banjir bandnag ini. Tetapi laporan paling baru dari arena lapang menyimpulkan banjir bandang ini sudah menciptakan kerugian materi mencapai beberapa ratus juta sampai lebih dari Rupiah 1 miliar.

Kantor informasi Antara melansir, kerugian paling nampak dari banjir bandang Pasaman ini yaitu kerusakana terhadap jembatan penghubung desa, tiang listrik yg tumbang, puluhan hunian rusak sedang sampai berat, satu bangunan mushola rusah, & puluhan hektare sawah alami kebanjiran & tidak sukses panen dikarenakan terendam banjir bandang.

Banjir bandang terhadap dasarnya berlangsung dikarenakan derasnya hujan yg terhadap hasilnya tidak mampu ditangani oleh falsafah sungai, hal pemicunya mampu dikarenakan pendangkalan sungai sebab limbah pun penebangan pohon sbg resapan air alami disekitar bantaran sungai. Banjir bandang Pasaman berlangsung sesudah hujan deras melanda daerah itu sejak pukul 15.00 WIB, setelah itu kurang lebih pukul 18.00 WIB banjir mulai sejak berlangsung diikuti dgn kiriman material tanah.(cal)

img : lensaindonesia

1 komentar: