Minggu, 31 Januari 2016

3 Wilayah di Indonesia Darurat Demam Berdarah Dengue

Penyakit khas yg muncul di periode hujan pula punyai argumen terang kenapa mesti mendapat perhatian lebih. Salah satu penyakit khas masa hujan yg senantiasa merebak jadi darurat ialah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Laporan terakhir yg sanggup dirangkum menjelang akhir Januari 2016 ini, DBD sedikitnya telah masuk ketagori bahaya di 3 wilayah yg tidak serupa di Indonesia, ialah Jambi, Jombang, & Bogor.

Wilayah Jambi & kurang lebih Palembang jadi yg perdana mengabarkan kasus darurat demam berdarah. Curah hujan yg begitu deras di Sumatera makin menciptakan tumbuh subur jentik nyamuk Aedes Aegypti penyebab demam berdarah. Dikutip dari beritasatu, sekian banyak hunian sakit pemerintah & swasta di Kota Jambi bahkan telah penuh terisi oleh pasien kasus penyakit demam berdarah. rata-rata dari mereka yg terjangkiti demam berdarah di Jambi yakni anak-anak. Sejak pertengahan Januari 2016, Jambi telah ditetapkan juga sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah. Instansi Kesehatan Jambi mengeluarkan status KLB demam berdarah di Jambi karena jumlah kasus DBD di Jambi sewaktu Januari 2016 telah mencapai 100 orang bahkan lebih.

Melansir pemberitaan dari Beritasatu.com, wilayah terkini yg melaporkan korban wafat akibat demam berdarah yaitu Bogor. Lembaga Kesehatan Kota Bogor menyampaikan, tatkala Januari 2016, jumlah kasus demam berdarah di Bogor telah mencapai 87 kasus, bersama jumlah korban wafat akibat penyakit DBD 2 orang. Dua masyarakat yg wafat dunia lantaran penyakit DBD di Bogor merupakan satu orang anak mungil yg tinggal di Kelurahan Balumbungjaya, Kecamatan Bogor Barat. Seterusnya satu orang lagi merupakan masyarakat Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah.

Setelah Itu wilayah lain yg melaporkan darurat demam berdarah yaitu Kab Jombang, jatim. Berita terakhir dari darurat demam berdarah Jombang mengemukakan sedikitnya telah ada sejumlah 6 korban jiwa yg wafat akibat infeksi virus Demam Berdarah di Jombang. Terenggutnya nyawa Nikmatur Rasyidah (6), asal Dusun Ngrawe, Desa Morosunggingan, Kecamatan Peterongan, dalam perawatan intensif RSUD Jombang, Senin (25/1) tempo hari jadi korban wafat paling baru di Jombang akibat merebaknya penyakit demam berdarah. Rasyidah ketahuan wafat waktu berada dalam perawatan hunian sakit. Rasyidah wafat lantaran diwaktu di bawa ke hunian sakit keadaan demam berdarahnya telah amat parah.
sumber

Kamis, 28 Januari 2016

Banjir Aceh Tenggelamkan 3 Kabupaten Sekaligus


Info terupdate dari Aceh seperti yg dikutip dari page Beritasatu.com, banjir akbar kembali menerjang di akhir Januari 2016 ini. Bahkan banjir gede melanda tiga Kab sekaligus! Banjir Aceh berjalan di Kab Pidie, Aceh Agung, & Kab Aceh Timur.

Dengan Cara husus, Gubernur Aceh dr Zaini Abdullah menyempatkan mengahdiri serta-merta ruang banyaknya titik banjir di Kab Pidie. Dari laporan Kepala Sektor Kedaruratan Tubuh Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie Dewan Ansari, banjir tipe akbar di Pidie menenggelamkan tujuh kecamatan, banjir terparah merendam Kecamatan Batee, Padang Tiki, & Muara Tiga. Banjir bandang tidak cuma merendam saja, ajaran air banjir yg demikian deras hingga menghancurkan 29 hunian di Kecamatan Muara Tiga.

Tidak Cuma Kab Pidie, hujan yg deras mengguyur Aceh di puncak periode hujan Januari 2016 ini serta menenggelamkan Kab Aceh Gede. Kecamatan Seulimum di Kab Aceh Agung menjadi yg terparah diterjang banjir. Di ruang ini banjir juga masuk type banjir bandang, air banjir menerjang deras. Derasnya air banjir di Kab Aceh Agung menciptakan jembatan ambruk diterjang banjir. Jembatan yg ambuk berlokasi di Kecamatan Lembah Seulawah, empat jembatan ambruk & tidak sanggup lagi dimanfaatkan oleh masyarakat. Akibatnya sekian banyak desa di Kecamatan Lembah Seulawah mesti terisolir, menyulitkan distribusi pertolongan bencana banjir di Kecamatan Lembah Seulawah.

Terkecuali Pidie & Aceh Agung, banjir di akhir bln Januari pula menenggelamkan Kab Aceh Timur. Sepekan terakhir, hujan yg demikian deras telah menenggelamkan tiga Kab sekaligus. Di Aceh Timur, ruangan banjir terparah ada di Kecamatan Ranto Peurulak. Hunian, sekolah, pasar, & bermacam macam kegiatan warga mesti macet keseluruhan.

Menyaksikan resiko puncak periode hujan yg demikian parah mengambil bencana banjir bagi di Propinsi Aceh, pemerintah pusat sepertinya telah mesti sejak mulai melibatkan pertolongan skala nasional. Dikarenakan sejak periode hujan mula-mula kali datang kurang lebih Nopember 2015 dulu, banjir di Aceh telah berjalan berulang kali, merendam, seterusnya surut, seterusnya hujan lagi & diterjang banjir lagi.

Dikarenakan mitigasi & kesiapsiagaan kepada banjir tidak cuma jadi milik masyarakat Jakarta saja, banjir juga dapat berjalan di wilayah lain tidak cuma Jakarta.
sumber

Banjir Bandang terjang Buleleng Bali


Seperti yg diberitakan oleh page Republika.co.id, hujan deras turun di Buleleng Bali tatkala berjam-jam lamanya. Akibatnya, belum pernah hujan mereda luapan sungai seketika mengambil gemuruh air. Menerjang 21 hunian di Buleleng Bali.

Banjir bandang di Buleleng Bali ini dibenarkan oleh Kepala Pusat Data Info & Humas Tubuh Nasional Penanggulangan Bencana (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Senin (25/1). Menurut Sutopo, betul sudah dilaporkan berlangsung banjir bandang di dua desa, ialah Desa Musi & Desa Penyabangan, Buleleng Bali. Banjir bandang juga menghantam & menghancurkan 36 hunian, 13 hunian di antaranya rata dgn tanah.

Banjir bandang Buleleng Bali ini pun menghanyutkan sepeda motor, ternak, & merusak kebun masyakarat, tetapi sampai tulisan ini dirilis tidak ada berita menyangkut korban jiwa. Saat Ini banjir bandang di Buleleng Bali dikabarkan telah berangsur surut. Tinggal lumpur tebal yg tetap menyisakan kehancuran akibat banjir bandang.

Bahkan Tubuh Penanggulangan Bencana Daerah Propinsi Bali butuh menurunkan barisan TNI, Polri, SKPD, relawan lokal & warga dibantu dgn media berat utk memindahkan seluruh lumpur tebal.
Apa yg jadi penyebab dari banjir bandang di Buleleng Bali ini?

Sutupo menyampaikan bisa jadi agung ada indikasi bahwa banjir bandang Buleleng berjalan lantaran limpahan bendungan alami di daerah perbukitan akibat longsor yg berjalan pada awal mulanya. Tetapi selanjutnya hujan deras yg berlangsung selagi berjam-jam di Buleleng sudah meluapkan bendungan alami tersebut. Seterusnya hasilnya jebol & menghantam hunian masyarakat yg berada dibawah lereng bukit.

Hancurnya hunian bahkan hingga ada yg rata dgn tanah disebabkan derasnya ajaran banjir. Kontur tanah yg curam menurun tajam juga menambah kuat derasnya falsafah air banjir. Sutopo menyampaikan, hancurnya belasan hunian sampai rata bersama tanah dikarenakan banjir bandang berlangsung bersama sangatr segera. Meluncur mengambil material batu, kayu gelondongan, & air bercampur lumpur. Tinggi banjir bahkan mencapai 1,2 meter atau setinggi pundak orang dewasa.
sumber

Rabu, 27 Januari 2016

Bahaya Demam Berdarah ketika Banjir

 
Di antara periode hujan yg deras & semakin teratur menurunkan curah hujan ekstrem, diwaktu itu serta potensi penyebaran penyakit demam berdarah dapat betambah tidak baik. Lantaran seperti yg telah dipahami, jentik nyamuk dapat tumbuh & berkembang biak amat sangat subur diatas genangan air.

Melansir dari pemberitaan CNN Indonesia, Data dari Kemenkes Republik Indoneisa menyebut setidaknya ada seputar 511 kabupaten/kota di Indonesia berpotensi jadi area berkembangnya demam berdarah. Apa artinya angka statistik tersebut?

Statistik menyangkut 511 Kabupaten/Kota di Indonesia yg terancam bahaya nyamuk demam berdarah menggambarkan bahwa nyaris tidak ada satupun wilayah di Indonesia yg tak jadi endemik kepada penyakit demam berdarah. Jakarta tidak selain, ancaman demam berdarah di Jakarta betul berjalan.

Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, & Bekasi (Jabodetabek) jadi satu dari beberapa daerah endemik bahkan diperkirakan menjadi kawasan darurat demam berdarah. Dikarenakan satu aspek supporter berkembangnya nyamuk endemik demam berdarah merupakan keadaan lingkungan yg kurang kondusif, tak higienis, & penuh bersama masalah khas perkotaan : seperti banjir, & system drainase yg tidak baik. Drainase yg tak terjadi sama seperti fungsinya dapat menciptakan air enteng tergenang. Di ruang genangan air itulah koloni nyamuk Aedes aegypti mampu berkembang amat pesat.

Dari page CNN dikutip, Dirjen Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan Mohamad Subuh smenegaskan kembali posisi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, & Bekasi yg teramat rawan terkena darurat demam berdarah. Menurut, Subuh jumlahnya saluran air yg mampet & memunculkan genangan bahkan banjir di Jakarta bakal menyebabkan jentik-jentik nyamuk Aedes spp sanggup tumbuh subur & semakin bertambah populasinya.

Ditambah lagi, perkembangan pembangunan kota-kota di kira kira Jakarta konsisten menerus berkembang pesat. Imbas dari jumlahnya proses pembangunan di Jakarta & kota-kota sekitarnya merupakan diwaktu ruangan pemukiman baru makin padat & makin bernoda. Seterusnya ditambah juga bersama sejumlah galian secon proyek kabel atau pembangunan yg tak tertutup sempurna, maka menyebabkan air gampang menggenang & mengundang nyamuk demam berdarah berkembang biak.
sumber


Kampung Pulo Sudah Tidak Banjir Lagi


Kampung Pulo berada persis, sesuai di sebelah falsafah Sungai Ciliwung yg membelah Jakarta. Lebih-lebih ruang Kampung Pulo berada di kontur tanah yg menurun, lebih rendah di bandingkan bersama tinggi jalan raya Jatinegara yg pula berada persis di sebelah Kampung Pulo. Apabila menonton pengalaman banjir di Kampung Pulo th 2014 & th 2015 dulu, ketinggian air banjir di Kampung Pulo mampu mencapai lebih dari 2 meter! Tingginya air banjir di kawasan Kampung Pulo ini akibat demikian derasnya kiriman air dari Bogor yg seterusnya meluapkan Sungai Ciliwung.

Tetapi menjelang puncak masa hujan Januari thn 2016 ini dengan cara apa keadaan risiko banjir di Kampung Pulo? Sebelum memasuki puncak periode hujan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah lakukan bermacam macam kiat utk menghilangkan sampai nol risiko banjir di Kampung Pulo.

Seperti yg dikabarkan oleh page Kompas.com, pantauan terakhir menjelang puncak periode hujan di Akhir Januari 2016, Kampung Pulo tidak sempat lagi kebanjiran walau Jakarta & Bogor di guyur hujan bersama intensitas sedang sampai deras.

Suatu keajaiban mungil terbukti di Kampung Pulo, kawasan yg amat sangat teratur langganan dihantam banjir ini nyatanya mampu pula luput dari terjangan banjir.
Apa yg jadi penyebabnya? Daringin penduduk Kampung Pulo seperti dikabarkan oleh Kompas.com menyampaikan, perbuatan Pemerintah Jakarta utk membangun tanggung penahan banjir sepanjang ajaran Sungai Ciliwung terbukti amat sangat ampuh. Menurut beliau, tanggul proyek normalisasi Kali Ciliwung yg berbahan basic beton & ditempelkan di dinding Sungai Ciliwung sukses menghambat luapan air sungai masuk ke dalam permukiman masyarakat seperti diawal mulanya.

Waktu Ini, seandainya hujan mengguyur Jakarta dgn deras, air sungai yg deras cuma naik & isikan di got-got sepanjang Kampung Pulo saja. Debit air Sungai Ciliwung di kurang lebih Kampung Pulo sewaktu masa hujan di Jakarta masihlah tergolong normal & stabil.

Sebetulnya kunci utk mencegah banjir besa itu enteng, pastikan sungai Ciliwung senantiasa terjaga kelancaran alirannya, jauhkan dari sampah plastik yg dapat menghambat. Lantaran sungai Ciliwung senantiasa jadi pelaku mutlak penyebab banjir Jakarta. Jangan Sampai remehkan terganggunya ajaran sungai Ciliwung!
sumber

Selasa, 26 Januari 2016

Jakarta Punya 57 Titik Rawan Banjir dan Genangan

Mendekati puncak periode hujan ini, dalam rentang dikala hujan yg semakin tidak jarang turun, Instansi PU Tata Air DKI Jakarta mengabarkan bahwa setidaknya ada 57 titik potensi genangan & rawan banjir di Jakarta.

Banyaknya 57 titik inilah yg senantiasa jadi pantauan teratur dari Lembaga Tata Air DKI Jakarta. Tidak dapat dimungkiri, puncak periode hujan yg dapat berlangsung di akhir Januari 2016 dapat jadi pembuktian dari apa yg telah dilakukan oleh Jakarta di bawah pimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sewaktu setahun terakhir memimpin proyek pencegahan banjir di Jakarta.

Tetapi kalau ditilik makin jauh, ada perbedaan data berkaitan tempat rawan banjir di Jakarta. Ada dua version, mula-mula dari Instansi Tata Air menyatakan bahwa potensi genangan & banjir Jakarta sedikitnya ada 57 titik. Padahal diawal mulanya Tubuh Meteorologi Klimatologi & Geofisika Jakarta menyebut ada lebih dari 125 titik di Jakarta yg rawan genangan sampai banjir.

Apa yg jadi basic dari rumus 57 titik rawan banjir & genangan yg dirilis oleh Instansi Tata Air Jakarta?

Menurut Teguh Hendarwan , Kepala Instansi Tata Air DKI Jakarta, 57 titik tersebut dapat menimbulkan genangan sebahagian besar nya dikarenakan argumen bahwa ruas jalan tersebut tak rata & berbentuk cekung, waktu hujan tiba genangan air pula tidak sanggup dihindari. Kalau tidak diantisipasi, genangan air bakal makin melebar & jadi banjir kalau limpahan air telah masuk ke lingkungan pemukiman penduduk.

Buat menghindari potensi genangan air & banjir di Jakarta, tatkala setahun bekerja Ahok benar-benar kelihatan senantiasa menentukan bahwa pompa penyedot air pula saluran air sudah berfungsi layaknya fungsinya.

Tapi meskipun begitu, seperti yg dikutip dari CNN, Lembaga Tata Air Jakarta malas buat menuturkan lebih rincian area mana saja dari 57 titik rawan banjiir & genangan di Jakarta. Teguh cuma berjanji & tentukan, sewaktu puncak masa hujan Jakarta antara Januari & Pebruari 2016, 57 titik rawan banjir di Jakarta dapat terbebas dari banjir.
sumber

3 Cara Ahok Cegah Banjir Jakarta


Seperti prediksi yg dikeluarkan oleh Tubuh Meterologi Klimatologi & Geofisika (Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika), puncak masa hujan di Jakarta diikuti oleh puncak hujan di kota-kota komuter sekitarnya bakal berjalan kira kira awal bln Januari th 2016.

Puncak periode hujan berarti info tidak baik yg dapat mogok bersama genangan atau lebih parah lagi : banjir. Intensitas hujan yg turun makin deras bakal jadi pembuktian bagi berbagai kiat yg telah dilakukan oleh Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) utk mengurangi efek banjir di Ibukota Jakarta.

Tetapi, sebelum masuk ke dalam fase puncak periode hujan Jakarta, sebahagian jalan-jalan panjang & jalan protokol di Ibukota dilaporkan telah mulai sejak tergenang oleh air pasca hujan deras. Tengok saja macam mana keadaan jalan panjang yg berada di kawasan Kedoya, Kebun Jeruk, Jakarta Barat pasca hujan deras Dari page Kompas dikutip, Ahok telah menyusun gagasan husus yg dijabarkan dalam wujud langkah ataupun trick cegah banjir Jakarta terulang kembali. Berikut langkah yg dipegang Ahok supaya wilayah Jakarta masih terbebas dari rendaman banjir :

Menjaga volume sampah Jakarta

Kiat ke-2 yg di pegang Ahok merupakan menjaga supaya di periode hujan yg makin deras ini volume sampah Jakarta masihlah terkontrol. Paling tak jangan sampai ada sampah yg menggenang di falsafah sungai lebih-lebih sampah yg menyumbat saluran air. Fakta nyata menunjukkan, banjir di Jakarta senantiasa terulang sebab buruknya kedisiplinan penduduk Jakarta saat membuang sampah

Mengontrol sungai Ciliwung

Sungai Ciliwung dapat dibilang merupakan penyumbang paling besar dari volume air yg meluap jadi banjir agung di Jakarta. bahkan di awal thn baru 2016 ini, minggu(3/1/2016) sebahagian penduduk Kampung Pulo kembali terendam banjir. Banjir melanda pemukiman padat masyarakat tersebut sejak pukul 02.00 WIB. Air yg diyakini rembesan dari proyek pembangunan sheetpile (turap) tersebut masuk ke hunian penduduk. Ahok mengaku bakal konsisten mengawasi pergerakan air di sungai Ciliwung & laksanakan upaya paling efektif mencegah Ciliwung meluap.


Underpass atau jalan kolong mesti dijaga

Jalanan Jakarta yg saling melintang dibangun berdasarkan rencana underpass & flyover, atau jalan kolong ataupun jalan melayang. Tidak mampu dimungkiri bahwa genangan banjir di Ibukota Jakarta berawal dari underpass. Bahkan bln Desember th 2015 dulu, hujan bersama intensitas deras yg mengguyur Jakarta serentak memunculkan genangan air sampai berlangsung banjir di underpass Dukuh Atas & Semanggi. Kedalaman air yg menggenang di underpass bahkan mencapai nyaris semeter. Genangan air inilah yg nantinya bakal memicu banjir lebih jelek lagi. Sebab Itu Ahok mengaplikasikan trick perdana merupakan menjaga pompa-pompa air di underpass masihlah terjaga. Jangan Sampai hingga tersumbat atau malah rusak.
sumber

Kenali Beda antara Genangan Air dan Banjir


Puncak periode hujan dengan genangan atau lebih parah lagi : banjir. Intensitas hujan yg turun makin deras dapat jadi pembuktian bagi beraneka ragam kiat yg telah dilakukan oleh Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) buat mengurangi resiko banjir di Ibukota Jakarta.

Tapi, sebelum masuk ke dalam fase puncak periode hujan Jakarta, sebahagian jalan-jalan panjang & jalan protokol di Ibukota dilaporkan telah sejak mulai tergenang oleh air pasca hujan deras. Tengok saja macam mana keadaan jalan panjang yg berada di kawasan Kedoya, Kebun Jeruk, Jakarta Barat pasca hujan deras membasahi wilayah Jakarta. Jalan serta-merta tertutup dgn air. Tergenang lantaran air hujan tidak mengalir ke bawah tanah tersumbat oleh buruknya drainase Jakarta.

Tetapi uniknya, tertutupnya jalan oleh air hujan tidak sanggup diketagorikan juga sebagai banjir.

Faktor ini ditegaskan oleh Kepala Lembaga Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendrawan. Katanya, seperti dikutip dari page Kompas, bencana yg disebabkan pasca hujan deras di Jakarta tidak dapat dikategorikan sbg bencana banjir semata. Jelasnya ada perbedaan yg terang antara “Genangan Air” & “Banjir” yg berjalan di Ibukota.

Lantas apa beda antara genangan air & banjir?

Dijelaskan oleh Teguh Hendrawan, genangan air itu tidak mampu diketagorikan yang merupakan banjir kalau air perlahan surut cuma jangka waktu kala sekian banyak jam. Jikalau genangan air bersi teguh lebih dari 1×24 jam baru mampu dimasukkan dalam fase banjir.

Seterusnya perbedaan mendasar antara banjir & genangan air terletak terhadap seberapa tinggi ketinggian airnya. Jikalau air yg menggenang pasca hujan deras di Jakarta berada kepada ketinggian tidak lebih 40 centi meter sehingga dinamakan yang merupakan fase genangan air saja.

Lebih-lebih apabila genangan air berada terhadap ketinggian lebih dari 40 centi meter bahkan menyebabkan terjadinya pengungsian masyarakat dalam skala yg pass gede sehingga dapat dinamakan yang merupakan banjir.

Membedakan genangan air & banjir ini nantinya bakal memastikan seberapa gede atensi & pertolongan yg mesti diturunkan ke tempat terdampak.
sumber

Lokasi Rawan Banjir Bandang di Lebak

Menurut catatan dari Tubuh Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Lebak, Banten, ada sedikitnya 5 kecamatan atau wilayah di Lebak yg berpotensi diterjang banjir gede jikalau hujan deras turun bersama intensitas agung menjelang puncak periode hujan 2016 ini. Lima kawasan rawan banjir bandang di Lebak Banten menyebar di Keamatan Muncang, Lebak Gedong, Cimarga, Cikulur, Sobang, Rangkasbitung, & Panggarangan.

Sedangkan utk wilayah langganan banjir di Lebak yg konsisten berulang sejak tahun-tahun pada awal mulanya ada di 16 kecamatan & 62 desa. Antara lain di kawasan Rangkasbitung, Cibadak, Cileles, & Kalanganyar.

Setelah Itu sungai di Lebak yg berpotensi meluap & menyebabkan banjir di antaranya yakni sungai Ciberang, Ciujung, Cimadur, Ciliman, Cidurian & sungai yang lain yg jadi rangkaian sungai penting di Lebak.

So’ waspada senantiasa pada potensi & risiko banjir kapanpun & dimanapun Kamu tinggal, terutama sewaktu bergulirnya puncak dari masa hujan thn 2016.(cal)
sumber

Senin, 25 Januari 2016

Mengapa Tubuh bisa Sakit Setelah Diguyur Hujan Deras


Badan Meteorologi Klimatologi & Geofisika (Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika) menyebutkan nyaris 90 prosen wilayah Indonesia sudah memasuki masa penghujan, puncaknya diprediksi berlangsung di akhir Januari hingga awal Pebruari 2016. Intensitas hujan di antara Januari & Pebruari pantas diwaspadai, karena hujan deras berpotensi sebabkan banjir, tanah longsor, sampai penyakit bagi badan.

Pertanyaannya selanjutnya, kenapa kenapa badan sanggup sakit sesudah diguyur hujan deras, sanggup serentak menyebabkan gejala tidak sehat kepada badan?

Kenapa badan dapat sakit sesudah diguyur hujan deras?

Dijelaskan dari sudut medis, sebetulnya hujan tidak sempat mampu disalahkan juga sebagai penyebab sakit dikala badan diguyur hujan deras. Kenapa begitu?

Dikarenakan kenyataannya badan sanggup sakit sesudah basah kuyup diguyur hujan bukan sebab si air hujan. Tapi lantaran perubahan suhu dengan cara tiba-tiba di dalam badan sesudah diguyur oleh air. Seperti yg dketahui, peredaran darah di dalam badan senantiasa menjaga biar badan masih hangat maka organ vital di dalam badan bakal bekerja maksimal.

Tapi saat badan yg hangat seketika diguyur air hujan yg dingin sehingga otak dapat serta-merta bereaksi dgn melawan dingin. Maka terkadang segera timbul sakit kepala sebab falsafah darah terganggu. Tiap-tiap orang punyai respons yg berbeda-beda saat tubuhnya di guyur hujan deras.

Perubahan suhu badan yg tiba-tiba pula dapat melemahkan tameng yg dipunyai oleh imun atau system kekebalan badan. Maka umumnya saat air hujan membasahi kepala, penyebaran virus dapat begitu langsung mampu menginfeksi badan. Terhadap keadaan inilah kebanyakan virus influenza berpotensi masuk ke dalam badan & menyebabkan satu orang terkena gejala flu, pilek, & batuk.

Lantas gimana menghindari akibat jelek kepada badan pasca diguyur hujan deras?
Apabila memang lah telah terlanjur beraktivitas diluar area kepada keadaan hujan deras, sebaiknya lindungi kepala lebih-lebih dulu, pakai jaket, jas hujan atayu semacamnya utk menjaga keadaan badan masihlah hangat.

Sesudah mencapai hunian, serentak bilas tubuh Kamu bersama air hangat atau air yg bersuhu seperti suhu badan normal. Sesudah itu pakai jaket supaya badan beradaptasi & mengembalikan suhu jadi lebih hangat.
Pastikan senantiasa jaga kesehatan sewaktu periode hujan deras & potensi banjir bandang di bln Januari 2016 ini.
sumber

Prediksi Ahok Banjir Jakarta Tahun 2016 tak Akan Berlangsung Lama

Menjelang akhir Januari yg diperkirakan sbg puncak masa hujan, banjir Jakarta terus menjadi momok menakutkan. Dikarenakan, bencana banjir senantiasa menghantam Jakarta nyaris tiap thn. Kerugiannya terang lebih jelek di bandingkan satu buah teror yg meledakkan kantor pos polisi Sarinah.

Tetapi buat mengantispasi banjir Jakarta di awal th 2016 ini, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersama mantap memberikan himbauan kepada penduduk Ibukota supaya tidak butuh terlampaui mencemaskan banjir. Ahok memprediksi bahwa apabila benar-benar Januari 2016 banir Jakarta kembali datang, impak & durasinya tidak dapat terjadi lama, seperti yg senantiasa berjalan tahun-tahun dulu.

Dikutip dari page CNN Indonesia, Ahok menyampaikan dgn tegas apabila hujan berjalan tiga hri berturut-turut sekalipun, Dia jamin bakal cepat surut. Kecuali pompa penyedot airnya disabotase atau ada bendungan yg jebol. Sebabnya tatkala setahun terakhir Ahok mengaku telah membenahi nyaris seluruh saluran penyedot air di Kota Jakarta. Dia pula sudah menginstruksikan seluruhnya lurah di Jakarta buat mengetahui persis keadaan seluruhnya pompa di wilayahnya, termasuk juga mencari tahu apakah ada atau tak bahan bakar pompa tersebut, jam berapa saja pompa bekerja & tak bekerja, & lain sebagainya.

Bahkan pemerintah daerah DKI Jakarta sudah mengalokasikan budget tidak terduga kusus buat banjir jumlahnya sekitar Rp20 miliar hingga Rp50 miliar.

Di lain pihak, mengantisipasi banjir Jakarta di thn 2016 ini, Kepala Pusat Data, Kabar & Pertalian Warga Tubuh Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, mendorong Ahok buat cepat menetapkan status siaga darurat banjir bagi Kota Jakarta.

Menurut Sutopo, status siaga banjir itu dapat memudahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana menerjunkan pertolongan. Lantaran, banjir Jakarta diprediksi bakal melanda Ibukota kepada pekan ke3 Januari 2016.

Menurut data yg diriset oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana, jumlahnya 24.130 penduduk Jakarta berpotensi tinggi terdampak banjir. Kawasan tersebut di antaranya Kecamatan Kelapa Gading & Kecamatan Cakung, ke-2 wilayah itu diperkirakan dapat menjadi wilayah paling terancam rendaman air tinggi adalah lebih dari 150 sentimeter.
sumber

Akhir Januari, La Nina Pemicu Hujan Lebat dan Banjir Di Seluruh Indonesia

Tahukah Kamu bahwa El Nino punyai “kembaran” yg dinamakan sbg La Nina? Dapat namun meskipun dinamakan yang merupakan kembaran, El Nino & La Nina punyai tipikal sifat yg berlainan. Apabila El Nino memicu kemarau panjang disekitar khatulistiwa, La Nina pemicu hujan lebat & banjir & hujan lebat di Indonesia,

Dikutip dari pemberitaan page Tempo.co, Tubuh Meterologi Klimatologi & Geofisika memang lah sudah membenarkan bahwa gejala hujan lebat & potensi banjir dapat memuncak di Indonesia kurang lebih akhir Januari 2016.

Dalam pendapat tertulisnya, Mulyono R. Prabowo, Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika menegaskan potensi kemunculan La Nina yg mampu berdampak segera terhadap meningkatnya curah hujan selagi akhir Januari 2016. Peningkatan curah hujan berarti peningkatan risiko banjir, terutama di sekian banyak kawasan Ibukota Jakarta. Karena Banjir Jakarta merupakan bukti yg barangkali tidak sempat mampu dilepaskan.

Menurut pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika menjelang akhir bln Januari 2016, ada sekian banyak gejala yg menunjukkan bahwa fenomena La Nina sudah terbentuk di Indonesia. Terutama di wilayah Indonesia sektor selatan Khatulistiwa, termasuk juga Jawa, Sumatera, Bali.

Indikasi munculnya La Niona & fenomena atmosfer pemicu hujan deras di Indonesia setidaknya bakal dijelaskan kepada dua gejala, merupakan :

1. Monsun Asia diperkirakan bakal makin menguat terhadap akhir Januari 2016
Monsun atau monsuun Asia yakni gejala berupa peningkatan masa hujan sepanjang khatulistiwa sebelah timur India. Penyebab penting monsoon Asia merupakan sebab perbedaan temparature hawa tahunan disekitar daratan & lautan Asia sebelah selatan. Tidak Cuma monsun, peningkatan curah hujan pun didukung dgn keadaan Moda Dipole yg memberikan tambahan pasokan uap air, khususnya di wilayah Indonesia barat.

2. Angin barat telah terbentuk & mendesak hawa dingin ke arah Indonesia
Indikasi peningkatan masa hujan & potensi banjir ditandai dgn indeks hawa dingin dari Asia (Cold Surge) makin meningkat menjelang akhir Januari 2016. Mengindikasikan peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan yg signifikan di wilayah Indonesia sektor barat

Dua gejala tersebut sedang betul-betul berjalan disekitar langit Indonesia. Prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika, potensi hujan deras disertai angin puting beliung selanjutnya banjir bandang & tanah longsor dapat meningkat sejak hri ini 25 Januari 2016 sampai akhir Januari 2016.

Hujan deras khususnya dapat berjalan di wilayah pantai barat Sumatera, Sumatera bidang utara & selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi sektor tengah & selatan, Maluku sektor tengah, pun Papua bidang tengah.
sumber

Prediksi Banjir Jakarta Januari 2016 Mengancam 122 Ribu Jiwa

Januari 2016 telah memasuki minggu ke3, artinya periode hujan dapat turun makin deras serasi bersama prediksi Tubuh Meteorologi, Klimatologi, & Geofisika di awal periode hujan Nopember 2015 dulu. Kala puncak masa hujan thn 2016 semakin terlihat bentuknya, jadi sinyal nyata bagi penduduk Jakarta biar bersiap dari ancaman & risiko banjir Jakarta.

Lantaran, banjir & Jakarta seperti dua faktor yg senantiasa tentang tidak sanggup terlepas apapun bisnis penanggulangan yg telah dilakukan. Argumen utamanya merupakan posisi Jakarta yg berada di wilayah hilir dgn kontur tanah yg rendah maka senantiasa jadi maksud dari falsafah air di wilayah hulu di Bogor. Bukti banjir & Jakarta yg senantiasa terkait bahkan telah terjadi dengan cara tetap menerus sejak era Belanda masihlah bercokol di Batavia beberapa ratus th silam.

Atas basic itulah, Tubuh Penanggulangan Bencan Daerah Jakarta (BPBD) DKI Jakarta telah mempersiapkan skenario mitigasi bencana banjir yg diperkirakan dapat datang di Jakarta kepada minggu ke3 Januari 2016.

Skenario sangat buruk serta telah disiapkan oleh BPBD Jakarta buat antisipasi banjir Jakarta waktu telah memasuki minggu ke-3 Januari 2016. Jikalau banjir Jakarta kembali terulang seperti sekian banyak th dulu, durasi banjir yg lama sampai berpekan-pekan telah dipikirkan oleh BPBD DKI Jakarta.

Dikutip dari pemberitaan CNN Indonesia, dengan cara husus BPBD DKI Jakarta melalui Kepala Pelaksana BPBD Propinsi DKI Jakarta, Denny Wahyu Haryanto menyebut sudah menyiapkan sejumlah 11.123 personel dari 9 Unit Kinerja Piranti Daerah (SKPD) utk menghadapi ancaman banjir Jakarta kira kira minggu ke3 Januari 2016.

Tidak Hanya menyiapkan personel siaga banjir yg standby selagi 24 jam, Pemerintah Propinsi DKI Jakarta dibawah komando Bung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok telah memasang media Disaster Warning Sistem di wilayah rawan banjir yg akan menginformasikan bersama serta-merta seandainya air sungai telah meningkat drastis & mengambil ancaman banjir agung, terutama falsafah sungai Ciliwung yg senantiasa jadi pemicu banjir Jakarta di lebih kurang Kampung Pulo, Jakarta Timur.

Menurut data dari BPBD DKI, air yg masuk ke wilayah Jakarta, terutama dari arah Bendungan Katulampa Bogor & Depok, kepada pekan ke3 Januari 2016 bakal mencapai Siaga I atau malah mampu lebih dari itu.

Sedangkan terkecuali sungai Ciliwung, ketinggian air di sekian banyak hulu sungai seperti Angke, Pesanggrahan, Krukut, Cipinang & Sunter yg pun tiap-tiap tahunnya menyumbang efek banjir diprediksi pula mengalami peningkatan tinggi muka air mencapai Siaga II, atau malah mencapai status Awas.

Memasuki minggu ke-3 Januari 2016, curah hujan di Jakarta diperkirakan dapat mencapai 100 sampai 200 milimeter per hri. Artinya hujan mampu turun deras sejak pagi hri sampai tengah malam hri tidak dengan henti.

Seandainya banjir Jakarta betul berlangsung & terulang kembali seperti th diawal mulanya, wilayah di DKI Jakarta yg rawan banjir menyebar di 37 kecamatan, 125 Kelurahan & 634 Rukun Masyarakat, dgn jumlah masyarakat mencapai 122.130 jiwa. Artinya ada 120 ribu jiwa warga Jakarta yg hidup diatas risiko banjir Jakarta.
sumber

Jumat, 22 Januari 2016

Ini 5 Alasan Mengapa Jakarta Selalu Banjir

Awal thn 2016 telah bergulir nyaris sebulan, seiring bersama berjalannya hri di Januari 2016, masa hujan sepertinya makin deras mengguyur. Cocok bersama prediksi dari Tubuh Meteorologi Klimatologi & Geofisika hujan dapat makin deras & menuju puncak periode hujan kepada rentang ketika antara Januari & Pebruari 2016. Bila prediksi puncak masa hujan telah ditentukan, sehingga kewaspadaan penduduk utk antisipasi banjir serta jadi urusan wajib, tidak sanggup diremehkan terlebih bagi penduduk Jakarta.

Lantaran banjir & Jakarta telah jadi semacam kesatuan tidak mampu dipisahkan. Tiap masa hujan Jakarta senantiasa banjir, bukti ini telah terbukti bahkan sejak berabad silam.

Lantas pertanyaannya, kenapa Jakarta senantiasa banjir? Berikut merupakan 4 argumen yg paling logis kenapa Jakarta senantiasa saja digenangi banjir.

Ruangan Terbuka Hijau nyaris nihil
Pembangunan di Jakarta merupakan masalah serius yg tak ingin sempat sanggup terselesaikan. Egoisme utk membangun mengalahkan hak tanaman hijau buat tumbuh. Idealnya Lokasi Terbuka Hijau di Jakarta mesti berjumlah 30% dari keseluruhan luas semua wilayah Jakarta. Tapi faktanya Lokasi Terbuka Hijau di Jakarta sekarang tidak hingga 10% & malah makin tergerus. Padahal Lokasi Terbuka Hijau berfungsi juga sebagai penyerap air yg baik & alami.

Pembangunan gedung & hutan beton semakin tak terkendali
Sewaktu beberapa ratus th pengembangan Jakarta, Kota ini diprospek utk menerima pembangunan gedung bertingkat & hutan beton. Lantaran Jakarta merupakan Ibukota, Jakarta yakni pusat dari segala perekonomian. Sehingga dari itu, pembangunan hutan beton tidak mampu dicegah. Hasilnya tanah semakin tertutup, tidak ada resapan air sama sekali.

Ribuan masyarakat mendirikan hunian di bantaran sungai
Sejak dulu, Jakarta merupakan kota teluk, Jakarta yakni hilir dari sangat banyak falsafah sungai yg berhulu di pegunungan tinggi Jawa Barat. Ajaran sungai yg terbentuk dengan cara alami membelah Jakarta semestinya tidak boleh terganggu alirannya sama sekali. Tetapi kenyataannya berkisah sebaliknya. Nyaris separuh dari panjang sungai Ciliwung di Jakarta malah menjadi ruang hunian tidak legal penduduk marjinal. Mereka menetap di bantaran sungai bersama hunian bedeng. Mereka membuang sampah & apapun ke ajaran sungai. Hasilnya sewaktu puluhan th sungai Ciliwung mengalami penyempitan & pendangkalan.

Pemerintah Jakarta tidak serius atasi banjir
Urusan pengelolaan satu buah Kota yakni tanggung jawab sepenuhnya pemerintah Kota. Dikarenakan cuma bersama kebijakan yg tegas & bijak masalah suatu kota mampu terselesaikan. Tapi tapi sayang masalah banjir cuma jadi prioritas lemah bagi pemerintah Jakarta terdahulu. Dahulu banjir Jakarta cuma disikapi oleh pemerintah Jakarta kala banjir telah berlangsung. Cuma menanggulangi waktu banjir berlangsung. Tidak ada pembenahan dari segi apa yg menyebabkan banjir. Baru kali ini Bung Basuki Tjahaja Purnama selaku Gubernur Jakarta laksanakan kebijakan yg tegas buat mencegah banjir Jakarta. mulai sejak dari pengerukan sungai, normalisasi bantaran sungai Ciliwung & normalisasi drainase Jakarta. (cal)

img : abc.net.au
sumber

Kamis, 21 Januari 2016

10 Desa di Aceh Utara yang Diterjang Banjir

Perlahan masa hujan di Indonesia mulai sejak mengambil efek buruknya. Jakarta sbg kota bersama kesiapan antisipasi banjir nomor wahid justru malah nyaris nihil dilanda banjir, kelihatannya bisnisBung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok utk mengenyahkan banjir dari Jakarta dapat dibilang sukses, walau memang lah sekian banyak genangan air masihlah muncul di sekian banyak ruas ibukota.

Tetapi, di antara kesiapan antisipasi banjir yg demikian masif di Ibukota Jakarta, nyatanya catatan tidak baik bencana banjir sekian banyak minggu terakhir di awal Januari 2016 justru malah berjalanjauh dari Ibukota Jakarta. Banjir justru melanda propinsi paling barat di Indonesia, ialah Propinsi Aceh.

Dilaporkan oleh Antaranews, sesudah berkali-kali bencana banjir datang di Aceh Barat, Aceh Selatan & kawasan yang lain nyaris merata di seluruhnya Aceh. Saat Ini banjir kembali berjalan di Aceh. Tepatnya di Kab Aceh Utara.

Antara menuliskan, lebih dari 10 desa di Aceh Utara diterjang banjir pass dalam di minggu ke-3 Januari 2016 ini. Banjir di Aceh Utara berlangsung sesudah hujan konsisten mengguyur wilayah Aceh Utara tatkala dua hri berturut-turut.

Sepuluh Desa di Aceh Utara yg kebanjiran antara lain : Desa Aleu Entog, Teupin Barat, Hagu, Alue Tho, Cibrek, Lawang, Siren, Tanjong Haji Jejaka, Tanjong Tengku Ali, Pirak, & Matang Mee.

Dilansir Antaranews, Kepala Humas Pemerintah Kab Aceh Utara Amir Hamzah di Lhokseumawe mengemukakan banjir di Aceh Utara rata rata merendam setinggi 70 centi meter. Ketinggian banjir seperti ini telah pass buat memaksa beberapa ratus warga mengungsi ke area yg tidak terendam.

Sampai tulisan ini diturunkan, belum ada berita berkenaan kerugian & korban jiwa yg diakibatkan oleh banjir bandang Aceh Utara ini. Tapi Antaranews menuliskan, sedikitnya ada 200 masyarakat dari Desa Lawang yg terpaksa meninggalkan rumahnya utk sementara & mengungsi ke ruang yg tidak terendam.

Dari 10 Desa di Aceh Utara yg terendam banjir, wilayah Kecamatan Matang Kuli menjadi kawasan terparah yg dilanda banjir.

Sementara itu, di ruangan lain banjir kayaknya memang lah jadi masalah pelik di Propinsi Aceh, berturut-turut banjir melanda sekian banyak Kab. Sekian Banyak hri dulu, banjir di Kab Aceh Barat bahkan telah menyebabkan ribuan masyarakat mesti hidup di pengungsian dalam keadaan kesusahan air.

Ribuan korban banjir di Kab Aceh Barat, Propinsi Aceh kesusahan memperoleh air bersih dikarenakan suplai air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh belum normal.

Akibat tidak adanya air bahkan suplai listrik yg dimatikan oleh PLN sebab banjir tetap dianggap membahayakan suplai listrik, ribuan masyarakat di Aceh Barat mengaku amat kesusahan utkmembersihkan hunian, membersihkan baju & buat mandi sesudah dua hri berturut-turut banjir luapan sungai Mereubo & Woyla merendam hunian mereka kumplit bersama lumpur tebal yg susahdibersihkan. (cal)

img : atjehcybe
sumber

Beberapa Wilayah yang di Tangerang Terancam Banjir

Selama ini bencana banjir selalu menyapa Jakarta di bulan Desember - Januari. Awal tahun senantiasa jadi momentum di mana curah hujan bakal tertulis amat tinggi. Seterusnya derasnya hujan dapat meluapkan ajaran sungai & selanjutnya menenggelamkan jumlahnya wilayah. Tidak Cuma Jakarta, banjir pun mengambil ancaman bagi kota-kota suporter disekitar Jakarta. Salah satunya banjir di kawasan Tangerang.

Belum lama ini, dilansir dari page Antaranews, Tagana Kota Tangerang rilis info setidaknya ada 24 titik di wilayah Tangerang yg jadi prioritas penting di periode hujan ini. Dikarenakan 24 kawasan itu diprediksi dapat jadi ruangan paling rawan terendam luapan air dari sungai & kiriman dari daerah lain. 24 titik rawan banjir tersebut menyebar di 13 kecamatan & masuk dalam type siaga banjir.

Menambah daya & upaya penanganan banjir di Kota Tangerang, siaga banjir telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Tangerang sejak bln Januari 2016 sampai prediksi berakhirnya masa hujan di Bln Maret 2016 akan datang.

Dari 24 wilayah rawan banjir di Kota Tangerang, kawasan yg mendapat prioritas paling maksimal antara lain di Perumahan Komplek Bangun Reksa Ciledug, perumahan Periuk Damai, Keseluruhan Persada, Taman Cibodas, Ciledug Indah, Cipondoh & Karang Tengah.

Sementara itu, demi meningkatkan tetap alur kabar kewaspadaan bencana banjir di Jakarta & kawasan supporter Jakarta. Tubuh Meteorologi, Klimatologi, & Geofisika (Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika) senantiasa lakukan up to date pemantauan kabar curah hujan dengan cara real time

Pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika, setidaknya sampai bln Pebruari 2016 akan datang, curah hujan diperkirakan bakal tetap merata di semua kawasan Jabodetabek.

Umumnya hujan deras dapat berkumpul & berjalan berbarengan di dikala antara siang hri sampai tengah malam hri. Bahkan menurut prediksi dari Tubuh Nasional Penanggulangan Bencana (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), puncak masa penghujan bakal mulai sejak melanda wilayah Jabodetabek terhadap minggu ke-3 Januari 2016.

Artinya, sejak tulisan ini diturunkan, waspada banjir Jakarta telah tinggal menghitung hri. Kenyataannya benar-benar, teror bom Jakarta yg pernah menghebohkan sekian banyak hri belakangan tidak dapat menciptakan masyarakat Jakarta takut. Lantaran sampai kini musuh penduduk Jakarta bahkan konsisten bersi teguh tatkala berabad-abad bukanlah teroris. Musuh mutlak penduduk Jakarta hanyalah banjir.

Telah harusnya Bung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berikut pemimpin kawasan supporter di seputar Jakarta yang lain bergegas melengkapi keperluan logistik sebelum banjir betul-betul datang. Seperti kepentingan logistik, personel, biaya, perahu karet & kebutuhan yang lain.(cal)




img : antarafoto
sumber