Senin, 25 April 2016

Penyebab Banjir di Bekasi


Sesudah sekian banyak daerah terkena banjir di awal th 2016, sekarang banjir yg pass parah menimpa Bekasi. Banjir parah berlangsung di Jatiasih Bekasi terhadap pagi hri Kamis 21 April kurang lebih pukul 09.00, nyaris kurang lebih 5000 hunian masyarakat terendam banjir. Berita dari tim DERM Tindakan Langsung Tanggap yg datang ke ruang banjir mencapai 2-3 meter ketinggian air mencapai genteng hunian warga.
Penyebab banjir di Bekasi yg cukup parah ini yaitu akibat tanggul kali Bekasi yg jebol. Air dari Kali Cikeas yg berada di dekat wilayah itu serta mengalir ke perumahan. Arus deras air melewati genteng rumah-rumah masyarakat. Debit limpasan di bendungan kali itu mencapai 780 meter kubik per detik. “Lebih akbar dibanding banjir 2007,” kata operator bendungan Kali Bekasi, Wildan.

Banjir di Bekasi ini merendam 5 kecamatan & setidaknya ada 5000 hunian penduduk yg hasilnya terendam. Meluapnya falsafah Kali Bekasi, atau Sungai Cikeas. Nyaris seluruhnya pemukiman penduduk yg berada pas di bantaran Kali Bekasi dijamin terendam banjir lumayan parah. Terhadap siang Kamis (21/4) banjir parah terutama di Perumahan Pondok Besar Permai Jatiasih. Penduduk cepat di evakuasi ke lokasi pengungsian sebab ketinggian air telah hingga genteng hunian penduduk.

Penyebab mutlak benar-benar tanggul jebol yg sebenarnya baru dalam proses pembangunan yg belum selesai. diluar itu akibat hujan terus-terusan, debit air kali Bekasi pun meluap. Kepada hri Jumat ketinggain air tetap tinggi akibat kiriman air dari Bogor maka pengungsi tetap belum mampu bergerak, terlebih hujan masihlah barangkali datang & dikhawatirkan bakal ada banjir susulan.
sumber

Tepat Hari Kartini, Banjir Jakarta Datang Lagi


Banjir Jakarta datang lagi. Justru di diwaktu periode hujan mulai sejak berganti jadi masa kemarau, banjir kembali menerjang Jakarta. Tetapi, satu aspek yg butuh diingat bahwa, gejala Pancaroba yg mengiringi perubahaan masa hujan ke kemarau justru bakal datang bersama potensi badai & hujan deras yg mengguyur lebat. Menyimak apa yg berlangsung sepekan terakhir, kayaknya Pancaroba ini betul sedang menyapa Jakarta & sebahagian akbar Pulau Jawa.
Sejak Kamis (21/4) dinihari hujan mengguyur lebat Ibukota Jakarta. Derasnya hujan juga merata hingga ke kawasan Bogor & Puncak, Jawa Barat. Imbasnya, debit air Sungai Ciliwung mengalir deras ke hilir. Tidak Dengan ada peringatan diawal mulanya, Kamis (21/4) pagi ini banjir serta mengepung Jakarta. Bahkan, diperkirakan luasan banjir kali ini jauh melebihi resiko banjir ketika puncak periode hujan sepanjang Maret dulu.

Laporan yg dihimpun dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Tubuh Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta, banjir berlangsung terutama di sepanjang bantaran Kali Ciliwung. Tim Disaster Emergency and Relief Management (DERM) ACT melaporkan, terjangan banjir lumayan parah telah mengepung Kampung Makassar, Jakarta Timur nyaris setinggi leher orang dewasa. Terjangan banjir di Kampung Makassar ini bahkan berlangsung sejak azan Subuh belum terdengar. Sampai pagi ini, Tim DERM-ACT masihlah berjibaku bersama perahu karet & peralatan water rescue utk merespons ruang banjir terparah di sepanjang ajaran Ciliwung, sepanjang Kampung Makassar, Kramat Jati, hingga ke Bidara Cina & Kampung Melayu.

Sementara itu, kemacetan parah imbas dari banjir di Jakarta ini pass menciptakan lumpuh sekian banyak ruas jalan di Jakarta. Kepungan banjir tidak cuma berlangsung di pemukiman, banjir serta dilaporkan menggenangi ruas jalan mutlak di Jakarta.

Ruas jalan pass parah yg sebisa bisa saja mesti dihindari yakni sepanjang Jalan Simatupang arah Cilandak, tepatnya di depan Gedung Nestle, Kebagusan. Cuitan dari @TMCPoldaMetro mengabarkan ketinggian banjir di depan Gedung Nestle ini mencapai 100-130 centi meter sejak pukul 04.56 pagi tadi.

Tidak Cuma itu, ruas jalan lain yg tergenang banjir & memicu kemacetan akut berlangsung di ruas Jalan Gunung Sahari di Utara. Sementara di wilayah selatan, banjir berlangsung di Jalan Ketapang, Jati Padang, Gang Abah, Cilandak, Jalan Pejaten Barat, Kampung Sawah Pulo Pondok Labu, Perumahan Pondok Karya Tendean, & Jalan Bangka 9. Di sekitaran Jakarta Pusat, banjir setinggi 30 sentimeter berlangsung dijalan Batu depan PLN Gambir
sumber

Jumat, 22 April 2016

Banjir di Jatiasih Bekasi Terjang 5.000 Rumah Sekaligus!


Banjir di Jatiasih Bekasi April 2016 ini berlangsung demikian fenomenal. Hujan deras yg mengguyur merata di Jakarta sejak Kamis dinihari tempo hari,(21/4) sontak menciptakan seluruhnya falsafah sungai yg mengalir ke pantai utara Jawa meluap. Tidak selain sungai yg membelah Jakarta & Bekasi. Hasilnya gemuruh banjir juga tidak sanggup dihindari. Kantor Info Antara menyebutkan, berdasarkan catatan dari Tubuh Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, banjir di Bekasi merendam sedikitnya 5.000 satuan hunian sekaligus!

Lima ribu hunian yg terendam banjir di Bekasi ini menyebar merata di lima kecamatan. Banjir disebabkan oleh meluapnya falsafah Kali Bekasi, atau Sungai Cikeas. Nyaris seluruhnya pemukiman penduduk yg berada serasi di bantaran Kali Bekasi dijamin terendam banjir lumayan parah.

Satu titik banjir terparah menerjang Perumahan Pondok Agung Permai, Jati Asih, Bekasi. Genangan banjir di ruang ini mencapai ketinggian 3 hingga 4 meter! Cuma menyisakan genteng hunian yg menyembul di balik air banjir. Semalamn tadi sunyi & gelap gulita terasa di area ini, karena telah sejak pagi PLN memutus ajaran listrik demi keselamatan.

Luapan Kali Bekasi yg masuk ke Perumahan Pondok Agung Permai berasal dari limpahan tanggul yg jebol. Tidak ayal, air mengalir deras sejak Kamis pagi (21/4) pukul sekira pukul 09.00 WIB. seterusnya, ketinggian air konsisten memuncak drastis hingga malam. Menjelang tengah tengah malam tadi, dikabarkan air banjir di Pondok Agung Permai pernah surut dengan cara bertahap, kira kira pukul 22.30 WIB, air banjir cuma menyisakan sekian banyak senti meter saja. Tetapi, cita-cita surutnya banjir ini nyata-nyatanya cuma berjalan tidak lebih dari 30 menit.

Gemuruh banjir dari Kali Bekasi kembali menghantam Perumahan Pondok Besar Permai seputar pukul 23.00 WIB tengah malam tadi. Bahkan menurut laporan awal yg dihimpun pagi ini, ketinggian air lebih tidak baik & lebih deras di bandingkan tempo hari, masihlah berkisar di kedalaman air 2-3 meter. Dihitung total, efek korban banjir di Pondok Agung Permai berjumlah lebih dari 700 Kepala Keluarga.

Sementara itu, tempat lain yg terendam banjir akibat luapan Kali Bekasi serta berlangsung di Perumahan Perumahan Bumi Nasio di Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih (500 KK), Perumahan Dosen IKIP (400KK), Perumahan Villa Jatirasa (500KK)
sumber

Rabu, 13 April 2016

Sungai Citarum Penyebab Banjir Kabupaten Bandung


Banjir di Kab Bandung berimpak gede bagi penduduk Dayeuhkolot & sekitarnya. Air banjir dikabarkan meluap teramat serta-merta kepada Sabtu, 12 Maret 2016.

Bila diperhatikan lebih terang, biasanya topografi kawasan yg terendam banjir luapan Sungai Citarum ini benar-benar berada lebih rendah dari falsafah sungai. Bentukannya menyerupai mangkok. Imbas dari topografi yg berbentuk semacam ini, banjir senantiasa menerjang tiap periode hujan di kawasan Dayeuhkolot, Bojongsoang, Baleendah, Banjaran & Pamengpeuk. 5 kecamatan ini benar-benar jadi kawasan terparah diterjang banjir. Dikarenakan lokasinya yg berada paling dekat bersama falsafah Sungai Citarum.

Lantas, kenapa luapan Sungai Citarum dapat berlangsung?

Kalau dipandang dari kisah awalnya, Sungai Citarum yakni sungai yg mendapat julukan juga sebagai sungai paling besar & terpanjang di bumi Pasundan, Tanah Jawa Barat.

Ditarik garis lurus, panjang ajaran Sungai Citarum mencapai kurang lebih 300 Kilometer. Dari arti namanya, Sungai Citarum disusun oleh dua kata, merupakan kata Ci yg dalam bahasa Sunda klasik berarti air atau sungai, seterusnya kata ke-2 ialah Tarum yg diambil dari nama tumbuhan penghasil warna nila dengan cara alami. Dari arti kata tersebut, Sungai Citarum dahulunya diakui yang merupakan sungai yg tidak sedikit mempunyai tumbuhan Tarum di sepanjang alirannya.

Dengan Cara geografis, Sungai Citarum yg membentang sejauh 300 Kilo Meter menuju Laut Jawa di Utara berawal dari hulu yg terdapat di Lereng Gunung Wayang. Hulu sungai Citarum ini berada di tenggara Kota Bandung, hri ini hulu Citarum masuk ke wilayah Desa Cibeureum, Kertasari Bandung.

Dalam perjalanannya dari hulu ini, Sungai Citarum serta mengumpulkan beraneka ajaran anak sungai yg berasal dari daerah lain, contohnya Sungai Dayeuhkolot, kawasan yg waktu ini terendam banjir parah akibat luapan Citarum.

Sesudah dari Dayeuhkolot, ajaran Sungai Citarum berbelok ke arah barat laut & bergerak menuju ke utara. Seandainya mengendarai kendaraan dari arah Padalarang menuju Cianjur, tentu Kita bakal melintasi falsafah Sungai Citarum yg jadi perbatasan dari kawasan Bandung Barat & Cianjur.

Setelah Itu dari Cianjur, ajaran Sungai Citarum melintasi Kab Puurwakarta, & terakhir masuk ke Kab Karawang jadi batas wilayah bersama Kab Bekasi. Sampai hasilnya falsafah gede Sungai Citarum berhenti di Ujung Karawang masuk ke laut Jawa.
sumber

3 Penyebab Banjir di Padang, Sumatera Barat


Banjir bandang berlangsung sesudah hujan deras tatkala berhari-hari menghantam Tujuh Kabupaten/Kota sekaligus, meliputi Padang, Bukittinggi, Pariaman, Padang Pariaman, Agam, Pesisir Selatan & Pasaman Barat. Kerugian akibat bencana banjir Padang ini serta tidak bermain, Tubuh Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Barat menyatakan angka perkiraan kerugian akibat banjir di Padang mencapai Rupiah.45, miliar, selanjutnya kerugian di Padang Pariaman rugi Rp25-Rp30 miliar, Pariaman rugi Rp10 miliar, Pesisir Selatan rugi Rp5 miliar & Agam mencapai kerugian Rp638 juta.

Sedangkan menurut catatan BPBD Sumatera Barat, efek banjir sangat buruk menerjang lima kecamatan di Kota Padang meliputi Kecamatan Koto Tangah, Kuranji, Nanggalo, Padang Barat & Padang Utara.

Publik pula sontak bertanya-tanya, apa yg jadi penyebab bencana banjir ini? kenapa mampu efek banjir Padang th ini betul-betul akbar & memicu kerugian menakjubkan?

Berikut ialah 3 Penyebab Banjir di Padang, Sumatera Barat yg dianalisi memanfaatkan data-data ilmiah dari arena lapang, dikutip dari page Mongabay :

1. Penyebab banjir di Padang ialah keadaan topografi yg Padang yg landai
Walaupun Kota Padang berada persis di segi sektor dari Bukit Barisan dgn luas wilayah mencapai 1.414,96 km persegi. Nyatanya wilayah pantas huni di Padang tidak lebih dari 30% saja. sisanya 70% ialah perbukitan yg curam. Imbasnya, keadaan pemukiman Kota Padang yg berada di dataran rendah berada lebih landai, ruangan berkumpulnya air hujan, jadi hilir sungai-sungai yg mengalir dari hulu.

2. Curah hujan Kota Padang berada di titik puncak paling atas
Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika Kota Padang, intensitas hujan di Padang disaat periode hujan th 2016 ini tergolong dalam jenis ekstrem. Bayangkan saja intensitas hujan hingga 370 mm. Dijelaskan lebih gampang, dgn intensitas hujan se besar ini, memaksa per lebih kurang satu hektar tanah di Padang mesti bisa menyerap 3.700 meter kubik air. Mampu dikatakan melebihi daya tampung hutan. Kira-kira Seluas arena lapang bola mesti menampung 3.700 meter kubik air. Diwaktu intensitas hujan demikian deras, tetapi luasan hutan makin menyempit. Sehingga air hujan bakal meluap dari sungai tidak sanggup tertampung. Hasilnya berhenti jadi banjir.

3. Penyebab banjir Padang, hutan di Padang telah tidak lagi berkwalitas
Kenyataan menunjukkan bahwa hutan di Padang telah jauh dari mutu standarnya. sangat banyak ruang hutan yg tak berambut di dikarenakan penebangan, alih fungsi lahan hutan jadi pertanian. Salah satu area hutan tidak memiliki rambut di Padang terletak di hulu Sungai Batang Aie Dingin, Kecamatan Koto Tangah Padang. Penemuan dari Lembaga Pertanian Peternakan Perkebunan & Kehutanan (Dipernakbunhut) menemukan kawasan hutan konservasi telah tidak memiliki rambut kurang lebih 10 hektar.
sumber

Mengapa Banjir di Pangkal Pinang Terulang Kembali?


Banjir di Pangkal Pinang kembali terulang. Duka lantaran terjangan air banjir serta tiba-tiba menyeruak kembali di seluruhnya Kota Pangkal Pinang. Apabila siklus banjir di beragam Kota di Indonesia rata-rata berulang tiap-tiap setahun sekali, tetapi kali ini banjir di Pangkal Pinang mempunyai pola yg tidak sama. Cuma berjarak satu bln sejak banjir bandang mula-mula kali menerjang Kota Pangkal Pinang awal Pebruari dulu, tempo hari banjir kembali mengulang kisahnya di Kota ini.

Akhir Maret, terjangan air bah luapan Sungai isi lagi tiap segi gang di Kota Pangkal Pinang. Bahkan mengutip page Antara, keadaan banjir fase ke-2 di Pangkal Pinang ini dikabarkan kembali menciptakan Ibukota Propinsi Bangka Belitung ini lumpuh keseluruhan. Banjir merendam tidak sedikit ruangan utama di Kota Pangkal Pinang.

Sekian Banyak kawasan yg kembali diterjang banjir di Pangkal Pinang utk ke-2 kalinya meliputi kawasan lebih kurang pusat perbelanjaan seperti Puncak Mall, Ramayana & BTC. Banjir serta menerjang akses Jalan A.Yani, Sudirman, Syafri Rahman hingga terputus keseluruhan. Sedangkan akses jalan yg masihlah mampu dilalui meliputi Jalan Jembatan 12, Pangkalbalam & Ketapang.

Area terparah diterjang banjir Pangkal Pinang kali ini ialah kawasan Paritlalang, bahkan dari bermacam macam poto yg beredar, derasnya air banjir di Paritlalang nyaris menyerupai terjangan tsunami yg menghempas Propinsi Aceh th 2004 silam.

Saksi mata relawan lokal di arena lapang menyimpulkan bahwa banjir di Pangkal Pinang fase ke-2 ini telah melumpuhkan nyaris seluruhnya gerakan kota. Kedalaman air banjir di Paritlalang juga mencapai ketinggian 2 meter.

Waktu banjir di Pangkal Pinang kembali menerjang utk yg ke-2 kalinya cuma dalam jarak satu bln lamanya, apa yg menjadi penyebabnya? Kenapa banjir di Pangkal Pinang terulang kembali?

Di Lihat dari kronologisnya, banjir di Pangkal Pinang yg menerjang utk ke-2 kalinya ini berjalan dikarenakan karena yg sama dgn banjir mula-mula kali awal Pebruari 2016 silam. Hujan deras berlangsung di Pangkal Pinang sejak Senin pagi (28/3) hingga tengah malam hri. Mendung konsisten bergelayut & menurunkan air hujannya hingga tengah malam hri.

Imbasnya, seseorang penduduk lokal bernama Agus menceritakan bahwa air banjir sejak mulai naik kurang lebih pukul 00.00 WIB. Seluruh penduduk sejak mulai angkat barang di tengah malam dinihari. Hingga menjelang air banjir semakin meninggi.

Banjir terulang kembali di Kota ini lantaran luapan air Sungai Rangkui yg membelah tengah kota. Ajaran sungai Rangkui tidak bisa menampung debit air hujan & meluap membanjiri seluruhnya Kota.

Banjir Pangkal Pinang yg berlangsung berturut-turut cuma dalam rentang disaat satu bln ini dapat disimpulkan juga sebagai efek kerusakan alam daerah hulu sungai Rangkui yg telah makin parah. Masifnya pembukaan tambang timah di semua pelosok Pulau Bangka automatis menghilankan perlahan daerah resapan air.
sumber

Senin, 11 April 2016

Pengertian Banjir dan Permasalahannya


Pengertian banjir, ialah satu buah keadaan di mana tak tertampungnya air dalam saluran pembuang (palung sungai) atau terhambatnya falsafah air di dalam saluran pembuang, maka meluap menggenangi daerah (dataran banjir) sekitarnya.

Banjir yakni histori alam yg sanggup memunculkan kerugian harta benda warga pula sanggup juga memunculkan korban jiwa. Dikatakan banjir seandainya berlangsung luapan air yg disebabkan kurangnya kapasitas penampang saluran.

Banjir di bidang hulu umumnya arus banjirnya deras, daya gerusnya agung, namun durasinya pendek. Sedangkan di bidang hilir arusnya tak deras (lantaran landai), namun durasi banjirnya panjang.

Jenis banjir & permasalahan yg ditimbulkan

1. Banjir akan datang dengan cara tiba-tiba bersama intensitas agung tapi bakal segera mengalir. Meski serentak mengalir lebih sering banjir seperti ini yg tidak jarang menimbulakan korban hanyut, kerusakan & kehilangan barang barang dalam saat singkat yg merugikan masyarakat.

2. Banjir datang dengan cara perlahan tetapi intensitas hujannya sedikit. Banjir seperti ini dapat serta-merta ditanggulangi, pemukiman yg sejak mulai siaga sanggup pernah mengungsi & mengamankan beberapa-barang agar tak terendam air.

3. Banjir datang dengan cara perlahan tapi bisa jadi genangan yg lama di daerah depresi. Kasus ini tidak jarang berjalan di Kampung Polo atau daerah bantaran sungai akbar seperti Sungai Citarum & Bangawan Solo. Waktu intensitas hujan lama banjir dapat makin agung akibat luapan air dengan cara perlahan

4. Akibat yg ditimbulkan merupakan terjadinya genangan, erosi, & sedimentasi. Ini banjir yg tidak jarang tak disangka-sangka seperti yg berlangsung di Bangka kepada awal Pebruari 2016. Erosi tanah di lebih kurang sungai meyebabkan air mengenang kemana-mana, selin itu kerusakan tanggul dengan cara tiba-tiba sebab tak kuat menampung falsafah air.
sumber

Upaya Penanggualangan Banjir


Penanggulangan banjir mesti dilakukan oleh beraneka pihak antara pemerintah & penduduk. Sejak Mulai dari tata kota & saluran air yg baik, pula tingkah laku penduduk yg bijak pada lingkungan. Hal-hal yg mampu dilakukan buat menanggulangi banjir antara lain 

1. Menjadikan sungai & selokan berfungsi bersama baik agar falsafah air tidak tersendat tak tersumbat oleh sampah. Upaya pengerukan sungai serta senantiasa tilakukan lantaran pendengakalan merupakan hal mutlak banjir akibat sungai meluap ke permukaan diwaktu hujan deras. 

2. Menciptakan sumur-sumur buatan penyedot air utk memindahkan air air bersama serta-merta, khusunya di kota yg minim lahan & rawan kebanjiran, misalnya di Jakarta. 

3. Jalankan reboisasi tanaman khususnya type tanaman & pepohonan yg mampu menyerap air bersama segera. 

4. Mencegah membangun perumahan & di pinggir sungai, sebab dapat mempersempit sungai & sampah hunian pun dapat masuk sungai. 

5. Membangun tanggul di sungai sungi utk meminimalisir meluapnya air sungai ke jalan & perumahan. 

6. Tak membuang sampah di sungai & selokan yg jadi penyebab mutlak pendangkalan & tersumbatnya falsafah sungai. 

7. Mengelola bersama bijak antara penebangan & reboisasi hutan, lantaran pohon berperan mutlak buat pencegahan banjir. Sebenarnya menebang pohon tak dilarang seandainya kita bakal menanam kembali pohon tersebut & tak membiarkan hutan jadi plontos.