Jumat, 22 Januari 2016

Ini 5 Alasan Mengapa Jakarta Selalu Banjir

Awal thn 2016 telah bergulir nyaris sebulan, seiring bersama berjalannya hri di Januari 2016, masa hujan sepertinya makin deras mengguyur. Cocok bersama prediksi dari Tubuh Meteorologi Klimatologi & Geofisika hujan dapat makin deras & menuju puncak periode hujan kepada rentang ketika antara Januari & Pebruari 2016. Bila prediksi puncak masa hujan telah ditentukan, sehingga kewaspadaan penduduk utk antisipasi banjir serta jadi urusan wajib, tidak sanggup diremehkan terlebih bagi penduduk Jakarta.

Lantaran banjir & Jakarta telah jadi semacam kesatuan tidak mampu dipisahkan. Tiap masa hujan Jakarta senantiasa banjir, bukti ini telah terbukti bahkan sejak berabad silam.

Lantas pertanyaannya, kenapa Jakarta senantiasa banjir? Berikut merupakan 4 argumen yg paling logis kenapa Jakarta senantiasa saja digenangi banjir.

Ruangan Terbuka Hijau nyaris nihil
Pembangunan di Jakarta merupakan masalah serius yg tak ingin sempat sanggup terselesaikan. Egoisme utk membangun mengalahkan hak tanaman hijau buat tumbuh. Idealnya Lokasi Terbuka Hijau di Jakarta mesti berjumlah 30% dari keseluruhan luas semua wilayah Jakarta. Tapi faktanya Lokasi Terbuka Hijau di Jakarta sekarang tidak hingga 10% & malah makin tergerus. Padahal Lokasi Terbuka Hijau berfungsi juga sebagai penyerap air yg baik & alami.

Pembangunan gedung & hutan beton semakin tak terkendali
Sewaktu beberapa ratus th pengembangan Jakarta, Kota ini diprospek utk menerima pembangunan gedung bertingkat & hutan beton. Lantaran Jakarta merupakan Ibukota, Jakarta yakni pusat dari segala perekonomian. Sehingga dari itu, pembangunan hutan beton tidak mampu dicegah. Hasilnya tanah semakin tertutup, tidak ada resapan air sama sekali.

Ribuan masyarakat mendirikan hunian di bantaran sungai
Sejak dulu, Jakarta merupakan kota teluk, Jakarta yakni hilir dari sangat banyak falsafah sungai yg berhulu di pegunungan tinggi Jawa Barat. Ajaran sungai yg terbentuk dengan cara alami membelah Jakarta semestinya tidak boleh terganggu alirannya sama sekali. Tetapi kenyataannya berkisah sebaliknya. Nyaris separuh dari panjang sungai Ciliwung di Jakarta malah menjadi ruang hunian tidak legal penduduk marjinal. Mereka menetap di bantaran sungai bersama hunian bedeng. Mereka membuang sampah & apapun ke ajaran sungai. Hasilnya sewaktu puluhan th sungai Ciliwung mengalami penyempitan & pendangkalan.

Pemerintah Jakarta tidak serius atasi banjir
Urusan pengelolaan satu buah Kota yakni tanggung jawab sepenuhnya pemerintah Kota. Dikarenakan cuma bersama kebijakan yg tegas & bijak masalah suatu kota mampu terselesaikan. Tapi tapi sayang masalah banjir cuma jadi prioritas lemah bagi pemerintah Jakarta terdahulu. Dahulu banjir Jakarta cuma disikapi oleh pemerintah Jakarta kala banjir telah berlangsung. Cuma menanggulangi waktu banjir berlangsung. Tidak ada pembenahan dari segi apa yg menyebabkan banjir. Baru kali ini Bung Basuki Tjahaja Purnama selaku Gubernur Jakarta laksanakan kebijakan yg tegas buat mencegah banjir Jakarta. mulai sejak dari pengerukan sungai, normalisasi bantaran sungai Ciliwung & normalisasi drainase Jakarta. (cal)

img : abc.net.au
sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar