Minggu, 24 Juli 2016

Dampak La Nina di Wilayah Indonesia


Seperti dikutip dari Metronews bahwa sekian banyak daerah di Jawa ter dampak La Nina, hujan yg tak bisa diprediksi datang tiba-tiba bersama curah hujan yg tinggi. Tepat data & info dari Tubuh Meteorologi Klimatologi & Geofisika (Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika) Karangploso, potensi ancaman bencana berhubungan dgn hidrometeorologi. Ada mungkin saja berlangsung bencana banjir, tanah longsor, angin kencang atau puting beliung di sekian banyak wilayah.

Pasalnya warga mengira telah memasuki masa kemarau maka tak mengira dapat turun hujan dgn curah yg tinggi, akibatnya seperti kepada Jumat 17/6 2016 tempo hari hujan seharian menyebabkan banjir & longsor yg memakan korban jiwa tidak sedikit sejumlah. Terhitung 47 tewas yg telah ditemukan & masihlah ada belasan jiwa belum ditemukan.

Kabar cuaca tidak lumayan serta-merta hingga kepada warga, bahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana pula tidak dapat memprediksi dengan cara tentu buat menyempaikan pada masyarakat agar serta-merta mengantisipasi. Kondisi Indonesia kala ini berada dalam “musim kemarau basah” dalam setahun ke depan bersama tingkat curah hujan 15 % diatas normal. Fachri, dilansir BBC Indonesia.

Khususnya buat warga di daerah rawan bencana semaksimalnya buat meningkatkan kewaspadaan pada ancaman bencana yg bisa saja berlangsung. Aspek ini serta menggandeng penduduk berpartisipasi dalam upaya mitigasi, maka ancaman bencana yg dapat timbul mampu dicegah.

Peringatan buat thn 2016 potensi bencana tiba-tiba akibat dari resiko La Nina mampu kapan saja berlangsung. Salah satu yg sangat sering merupakan banjir akibat meluapnya sungi-sungai akbar seperti Ciliwung, Citarum, Bengawan Solo, & Brantas. Tiap-tiap kali meluap & banjir tentu menegakibatkan kurugian dengan cara fisik & materi. Dikarenakan itu pula sebenarnya kesadaran penduduk di kawasan sungai pun mesti dimaksimalkan, sebab tiap-tiap kali meluap mereka sendiri yg terkena dampaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar