Senin, 19 September 2016

Bencana Tanah Longsor Parah di Sukabumi

Dikutip dari informasi Republika, tanah longsor yg berlangsung di Desa Cimenteng & Desa Nagrakjaya Kecamatan Curugkembar Kab Sukabumi Propinsi Jawa Barat sejak Selasa (19/8) konsisten terjadi sampai Rabu (17/8) ini. Bencana itu menyebabkan tebing longsor, tanah retak, & beberapa ratus bangunan rusak.

Informasi bahwa longsor di Sukabumi ini menyebabkan warg mesti mengungsi. Kategori longsoran yg merayap konsisten berlangsung, lebih-lebih ditambah dgn curah hujan yg tetap konsisten turun menyebabkan longsor semakin mengintimidasi warga,” papar Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Kabar & Humas Tubuh Nasional Penanggulangan Bencana (Badan Nasional Penanggulangan Bencana).

Berita yg diperoleh jurnalis Republika tempo hari, menurut laporan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, keseluruhan sekurangnya 429 bangunan rusak, 174 di antaranya rusak berat, 102 rusak sedang, 56 rusak ringan, & 97 satuan yang lain terancam. SKerusakan yg berjalan termasuk juga empat bangunan taklim, 4 tempat ibadah, satu pesantren, satu bangunan sekolah basic, satu kantor desa, 1 Puskesmas, & 1 posyandu. Sementara rusak parah 10 hektar sawah terancam tidak berhasil panen.

Setelah Itu terdata ada setidaknya 386 kk yg terhitung 1139 jiwa terdampak serentak longsor parah di Sukabumi ini. Sementara semuanya mesti mengungsi sampai kondisi normal & hunian dapat aman dihuni. Bupati Sukabumi tetap menetapkan darurat dikarenakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana masihlah memprediksi pergerakan tanah. sekarang ini Pemerintah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana & TNI Polri yg konsisten mengawasi & menopang renovasi kerusakan atau bisa saja sanggup relokasi pemukiman yg berjalan akibat efek longsoran.

Keadaan sesudah longsor sekarang pass terkondisikan, jenis longsoran yg merayap sehingga timbul ketidakpastian hingga kapan longsor agung bakal berlangsung. Factor ini menyebabkan sebahagian penduduk tetap menempati hunian tersebut meskipun telah rusak. Resiko paling longsor parah di Sukabumi sekarang ini yaitu bangunan hunian rusak, dari retak-retak sampai belah. Dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyiapkan sekurangnya 250 juta utk menunjang perbaikan pemukiman & desa.

Menurut pantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana wilayahnya memang lah tak pantas utk permukiman. Oleh lantaran itu solusi ke depan merupakan relokasi bagi penduduk yg rumahnya roboh atau rusak berat. Tapi buat melaksanakan relokasi tak gampang, sebab elemen ini terkait ketersediaan lahan, matapencaharian warga & hal sosial ekonomi warga yg sudah menetap disana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar