Senin, 22 Agustus 2016

Anomali Musim Kemarau, Trenggalek Terbenam Banjir


Selasa (16/8) tempo hari, Trenggalek diguyur hujan deras. Hujan semakin lebat sejak pukul 21.00 WIB, hingga fajar muncul perlahan di Rabu pagi. Akibatnya, Sungai Tawing yg membelah Trenggalek meluap, menyebabkan banyaknya desa di Kecamatan Gandusari terendam banjir. Banjir mencapai ketinggian antara 50 hingga 150 sentimeter.

Imbas banjir, sedikitnya ada 4.991 hunian terendam. Berdasarkan laporan yg dirilis Kepala Pusat Data Info & Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, sebaran hunian yg terendam banjir ada di Desa Jajar (200 KK), Ngrayung (152 KK), Sukorejo (970 KK), Wonorejo (2503 KK), Gandusari (500 KK), Wonoanti (120 KK), Widoro (275 KK), Karanganyar (250 KK), Melis (11 KK) & Krandegan (10 KK). Dilaporkan, banjir pun menyebabkan satu orang bernama Laminto (53) terluka parah, tangan kanannya patah akibat tertimpa kandang sapi yg roboh. Sementara itu, laporan lain menyatakan Kecamatan Munjungan, pun terendam banjir bandang, di kecamatan ini banjir bandang menciptakan 935 KK merana terdampak banjir.

Tidak Hanya hunian yg terendam, areal pertanian pula tidak luput terendam. Ini berakibat ancaman tidak sukses panen. Lahan pertanian seluas 40 hektare di Desa Krandegan, 6 hektare di Desa Karanganyar & dua hektare di Desa Widoro, menyebabkan kerusakan lahan lumayan parah. Business peternakan & perikanan para penduduk serta alami kerugian.

Haji Semakin, seseorang pembisnis budidaya ikan lele di Desa Wonorejo mengaku menderita kerugian lebih kurang Rupiah 1 miliar akibat 10 kolam ikan lelenya terendam banjir. Jumlahnya masyarakat serta mengaku kehilangan ternaknya, seperti ternak sapi & kambing. Efek lain merupakan jembatan sungai yg rusak, jalan & kerusakan bangunan perkantoran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar