Jumat, 20 Mei 2016

Banjir di Sibolangit Sumatera Utara

Banjir bandang Sibolangit ini pula mendadak ramai dibicarakan publik, lantaran banjir menerjang deras salah satu objek wisata yg dilewati falsafah sungai. Imbasnya fatal, 21 jiwa visitor kawasan wisata air terjun Dua Warna Sibolangit pula hanyut sesudah dihantam derasnya luapan sungai yg muncul tiba-tiba.

Ajaran Sungai Lau Betimus tiba-tiba saja meluap amat sangat deras. Cuma dalam hitungan menit sungai yg mengalir ke hulu di laut pantai timur Sumatera itu meningkat deras debit airnya. Padahal diwaktu itu, Kampus Sumatera Utara, Kampus Muhammadiyah Sumatera Utara, Sekolah Tinggi Kesehatan Flora, & penduduk kurang lebih Hunian Sakit Adam Malik Medan tengah berwisata di kawasan air terjun dua warna Sibolangit. Mereka sama sekali tidak sigap bersama bencana banjir bandang Sibolangit yg menerjang tidak dengan berikan tanda-tanda.

Puluhan jiwa juga terjebak di tengah ajaran sungai yg menerjang demikian deras. Mengutip dari banyaknya kesaksian masyarakat setempat, puluhan korban itu berupaya menyelamatkan diri. Ada yg memegang akar pohon, berkukuh bersama memegangi pinggiran sungai & mendapatkan apapun yg dapat dijadikan pegangan. Hingga hasilnya puluhan jiwa korban banjir bandang Sibolangit itu betul-betul lenyap disapu derasnya falsafah air.

Apa sebenarnya yg menjadi penyebab dari banjir di Sibolangit ini? Kenapa tiba-tiba debit air mampu meningkat drastis?

Nyata-nyatanya, area wisata Air Terjun Dua Warna ini berada pass jauh dari pemukiman penduduk, ditambah trek terjal yg mengelilingi air terjun. Nyaris semua tempat ajaran sungai yg mengalir menuju air terjun ini berada di tengah hutan yg terjal & curam tebingnya. Bahkan buat mencapai air terjun Dua Warna ini visitor mesti berlangsung kaki meniti pegunungan & perbukitan curam. Jarak dari pemukiman terdekat bahkan mesti ditempuh hingga dgn 2 jam terjadi kaki.
sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar