Rabu, 11 November 2015

Bahaya Leptospirosis Saat Jakarta Terendam Banjir



Bahaya Leoptospirosis
 
Periode hujan telah datang, kemarau panjang hasilnya mogok perlahan. Saat Ini, bln Nopember 2015, pas dgn prediksi awal bahwa sebahagian gede Indonesia sedang memasuki fase awal periode hujan. Memang Lah, awan hujan yg datang belum terlampaui merata, tetapi hujan yg datang lebih sering mengambil petir & badai yg bersahutan, sampai terhadap hasilnya hujan deras yg tidak bisa tertampung itu beralih jadi bencana banjir, seperti yg teratur menyapa penduduk Ibukota Jakarta.

Menanggapi potensi banjir yg bakal datang seiring bersama peningkatan kesempatan hujan deras di Jakarta & kota-kota gede yang lain, Menteri Kesehatan Nila Moeloek memberikan imbauan utama terhadap warga, seperti yg diberitakan oleh page Antaranews. Imbauan dari Menteri Nila yaitu tetap menjaga kesehatan dikala periode hujan tiba. Khususnya bagi masyarakat yg wilayah pemukimannya jadi langganan banjir. Imbauan Nila ini bukan jadi omongan kosong, dikarenakan kenyataannya penyakit periode hujan tidak senantiasa tentang bersama flu, demam & penyakit dikarenakan cuaca dingin & hujan yang lain. Ada bahaya lain yg mengintai di balik masa hujan & banjir.

Satu pesan dari Menteri Nila terutama ditekankan kepada mencegah anak-anak utk main dgn air banjir, menyelupkan badannya bahkan kepalanya ke dalam air banjir. Kenapa begitu?

Menurut Nila, kadang-kadang para orang sepuh malah menyaksikan lucu & hasilnya memberikan peluang kepada anak-anak utk main dgn air banjir. Berenang kesana kemari di antara air banjir depan rumah, atau air banjir yg menggenang di jalan raya pasca hujan deras. Padahal, bahaya dari berendam di air banjir sangat banyak. Satu aspek yg paling nyata merupakan bahaya penyakit Leptospirosis.

Dengan Cara medis, penyakit Leptospirosis yaitu penyakit yg disebabkan oleh bakteri leptospira, penyakit ini yakni salah satu penyakit yg berjenis zoonosis, artinya penyakit yg ditularkan lewat hewan.

Nah, di antara masa hujan yg deras & genangan air banjir, hewan penular mutlak dari penyakit Leptospirosis ini yaitu tikus lewat kotoran & air kencingnya. Disaat periode hujan datang & mengambil banjir di sekian banyak tempat di Jakarta, tikus-tikus yg tinggal di dalam liang tanah tentu dapat ke luar dari sarangnya buat menyelamatkan diri. Nah tikus itu dapat berkeliaran di antara genangan banjir, & air kencing juga kotorannya dapat bercampur baur dgn air banjir.

Disaat anak-anak malah asyik menjadikan banjir Jakarta yang merupakan rekreasi murah meriah, sehingga disitulah bahaya Leptospirosis berjalan. Seseorang manusia baik orang dewasa ataupun anak-anak yg mempunyai luka terbuka di badannya, seterusnya luka tersebut terendam air banjir yg telah tercampur dgn kotoran/kencing tikus yg mengandung bakteri lepstopira, sehingga disitulah ancaman infeksi otoran/kencing tikus yg mengandung bakteri Leptospirosis berlangsung. (cal)

img : Kompasiana 
Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar