Selasa, 10 November 2015

Penyebab Banjir Jakarta Terus Berulang

Penyebab Banjir Jakarta 

Jakarta telah sejak mulai bersiap datangnya bencana banjir. Tidak dapat dimungkiri, berapapun intensitas hujan yg turun, Jakarta yakni wilayah di negara ini yg jarang sekali luput dari bencana banjir. Posisi Jakarta benar-benar berada di ujung teluk & jadi hilir dari seluruh aliran sungai yg berhulu di Jawa Barat, imbasnya Jakarta senantiasa jadi wilayah limpahan air hujan.

Apabila alirannya tidak dapat terbendung lagi, sehingga banjir tidak mampu dihindari. Ruas jalan tergenang, satu perkampungan terendam, ribuan jiwa meradang dihantam banjir.

Lantas apa sesungguhnya argumen paling besar banjir senantiasa menghantam Jakarta? Tidak mampu kah ada solusi ciamik yg dapat menghentikan potensi banjir di Ibukota?

Biarpun di antara derita periode kemarau panjang thn 2015 ini Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah berkali-kali menggerakkan perbaikan drainase, sterilisasi aliran sungai, & beragam bisnis yang lain, tapi hasil dari penanggulangan banjir itu belum terbukti sampai hri ini.

Kepada hasilnya, Ahok menyebut sekian banyak argumen yg dengan cara terang & logis akan dituduh sbg penyebab terjadinya banjir Jakarta, apa sajakah penyebab banjir Jakarta itu?

Menurut paparan Ahok, seperti yg dikutip dari rilisan page Kompas, penyebab banjir Jakarta yg paling kasat mata yakni jumlahnya bangunan liar yg berdiri di atas saluran air. Terkecuali itu tidak sedikit pula bangunan semi permanen yg berdiri diatas saluran penghubung. Hasilnya bangunan liar yg tidak bererizin itulah yg menyebabkan aliran air kiriman dari hulu macet, padahal jikalau hujan deras, aliran dari hulu bakal mengalir amat sangat deras. Inilah argumen penting kenapa banjir Jakarta konsisten berulang tiap-tiap tahunnya.

Buat menanggulangi jumlahnya bangunan semipermanen & rumah-rumah liar di sepanjang aliran sungai, Ahok telah bersikap tegas utk merelokasi ribuan penduduk yg menempati sepanjang bantaran Sungai Ciliwung, seperti yg tempo hari dirasakan oleh penduduk sepanjang bantaran CIliwung di wilayah Kampung Pulo, Jatinegara.

Tidak Cuma bangunan liar, masihlah menurut Ahok, penyebab banjir Jakarta yg melanda sekian banyak minggu terakhir ini merupakan lantaran sebanyak pembangunan trotoar yg dilakukan tak memperhatikan drainase di sektor bawahnya.

Hasilnya pembongkaran trotoar inilah yg menghambat saluran air & menyebabkan genangan. Pembongkaran trotoar rata rata dilakukan oleh vendor yg disewa perusahaan telekomunikasi utk menanam kabel fiber atau kabel serat optik utk listrik & internet.

Seperti yg berjalan kepada banjir kawasan Pluit Jakarta Utara Sabtu (7/11) dulu. Banjir menggenangi wilayah Pluit padahal tinggi muka waduk Pluit berada dalam keadaan rendah. Hasilnya sesudah diusut penyebabnya, nyatanya yg menyebabkan banjir Pluit yaitu jumlahnya galian fiber opik yg hasilnya kabel-kabel itu menahan sampah pula air. (cal)

img : Kompasiana 
Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar