Rabu, 25 November 2015

Hari Guru Nasional: Guru Tak Pernah Lelah Berkarya


Tertanggal 25 Nopember 2015, Indonesia merayakan peringatan yg kemungkinan lebih sering luput di dalam benak, padahal subjek yg dirayakaan tidak sempat terlepas dalam tradisi kehidupan sehari-hari, dari sejak mungil sampai tumbuh dewasa, Dirinya merupakan guru. Ya, 25 Nopember ini dirayakan juga sebagai haru guru nasional.

Bangsa ini bukanlah apa-apa tidak dengan ada rasa ikhlas & pengorbanan gemilang dari jutaan orang yg ingin menjalankan profesinya juga sebagai guru. Dalam peluang Puncak Simposium Guru & Tenaga Kependidikan guna memperingati Hri Guru Nasional di Gedung Istora Senayan, Jakarta Pusat kepada Selasa (24/11) tempo hari, Presiden Joko Widodo mengemukakan guru ialah penghasil produk-produk paling baik anak bangsa yg nantinya dapat memimpin negara ini.

Bahkan di sela ucapannya, Joko Widodo mengakui bahwa Dia tidak dapat mampu jadi apapun tidak dengan jasa satu orang guru yg mendidiknya sejak sekolah basic. Joko Widodo menyampaikan bahwa kepribadiannya yang merupakan satu orang Presiden Indonesia yaitu karya guru-gurunya dulu.

Utk didapati, tiap-tiap tahunnya Indonesia memang lah menjadikan tanggal 25 Nopember yang merupakan perayaan Hri Guru Nasional. 25 Nopember ini jadi momentum seluruh anak bangsa yg mengaku sempat mendapati pengajaran & bentukan sifat-sifat kemanusiaan paling basic dari satu orang guru utk mengingat & menghormati karya nyata satu orang guru, apapun keahliannya, apapun mutu sekolahnya.

Karya nyata guru tidak cuma dalam wujud kepribadian & keilmuan yg tertanam di tiap jiwa pemimpin bangsa ini. tetapi karya nyata guru serta tercermin dalam pengabdiannya di tiap kota-kota gede, sampai ke wilayah pelosok desa, wilayah terisolir dari ingar bingar & gemerlap kota, & wilayah-wilayah perbatasan negara yg utk mencapainya saja perlu perjuangan bertarung nyawa. Di th 2015 ini, perayaan hri guru membawa tema ‘Guru Mulia Sebab Karya’.

Dgn penuh hormat, Presiden Joko Widodo juga memberikan apresiasi & tanda penghormatan setinggi-tingginya bagi para guru yg memegang komitmen pengabdiannya di wilayah pulau-pulau terdepan, & rela utk menapaki jalan puluhan kilo meter buat dapat tetap berkarya.

Kepada intinya, sekolah sbg fasilitas pencetak pemimpin bangsa paling baik bukanlah sekadar juga sebagai area utk menuntut ilmu & pengatahuan baru. Tapi peranan satu orang guru di tiap ruang-ruang kelas merupakan sbg agen pengubah karakter bangsa. Melalui ruang kelas yg tidak seberapa agung, karakter bangsa Indonesia terpandai dapat dibentuk & dicetak.

Apalagi saat ini Indonesia sedang mengalami momentum paling baik buat jadi bangsa yg beralih positif, pasalnya Indonesia sedang mengalami apa yg namanya bonus demografi. Artinya jumlah anak bujang yg masihlah menggali ilmu di ruang-ruang kelas dgn para guru-guru paling baik jauh lebih tidak sedikit di bandingkan jumlah orang lanjut umur yg tak produktif.

Artinya dalam momen Hri Guru Nasional ini, peran guru buat tetap berkarya punyai urgensi mutlak buat menumbuhkan karakter terpandai yg mentalitas positif, kreatif, kompetitif, tapi konsisten mempunyai keluhuran budi pekerti yg tinggi & solidaritas sosial yg kuat. (cal)

img : radarpena 
Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar