Senin, 08 Februari 2016

Banjir Terjang Flores Nusa Tenggara Timur

 
Nyatanya potensi hujan deras bersama risiko banjir yg meningkat drastis serta berlaku bagi wilayah Indonesia Timur, khususnya Nusa Tenggara Barat. Risiko banjir ini terbukti ketika satu buah laporan menyangkut banjir bandang menerjang sebelah utara Flores, Nusa Tenggara Timur. Seperti yg diberitakan oleh Kantor Informasi Antaranews Senin 1 Pebruari 2016 tempo hari.

Bupati Kab Ende, Nusa Tengara Timur pula membenarkan kejadian banjir di Flores ini. Bahkan banjir deras yg menerjang kawasan Flores ini pernah menciptakan trayek Trans Flores sebelah utara terputus, tidak dapat dilalui sama sekali sebab salah satu jembatan ambruk diterjang banjir.

Ruangan banjir di Flores & jembatan yg putus diterjang derasnya arus banjir ini terletak di Desa Galukoja, Kampung Aemau, Kecamatan Maurole, Kab Ende. Meskipun kendaraan berat telah dikerahkan buat menciptakan rute alternatif, tapi dikarenakan susahnya medan yg dilalui, hasilnya truk agung & pengangkut beberapa barang kepentingan pokok & barang utama yang lain masih tidak dapat lewat rute alternatif. Jembatan yg putus sekarang masihlah dibiarkan tidak dengan ada jalan alternatif yg terang.

Sekadar pengingat bahwa Kepulauan Flores serta berpotensi banjir deras. Lebih Kurang setahun dulu, page Antara sempat mengabarkan banjir bandang berjalan di Kecamatan Tanjung Bunga, Kab Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Banjir deras di Flores Timur ini berjalan sesaat sesudah hujan deras yg setelah itu meluapkan Sungai Muleng.

Padahal buat ketahuan, Sungai Muleng merupakan sungai mati yg telah sekian thn tidak dialiri air. Dikarenakan mata air Sungai Muleng yg berada di hulu telah tidak lagi mengalirkan air. Tetapi lantaran derasnya hujan yg konsisten menerus mengguyur Flores Timur, hasilnya Sungai Muleng meluap. Air deras menerjang perkampungan Gekeng & merendam belasan hunian masyarakat yg berada di hilir sungai itu.

Dari Antara dikutip, Desa Gekeng yg diterjang banjir di Flores Timur terhadap akhir Januari thn 2015 silam ialah desa terpencil yg jauh dari hingar bingar Kota. Desa ini berada di paling ujung Timur Kota Larantuka, NTT. Satu-satunya akses buat menuju ruangan ini ialah memanfaatkan transportasi kapal laut yg datang & berangkat ke Larantuka bersama jadwal tidak menentu.
sumber banjir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar