Rabu, 24 Februari 2016

BPBD Sleman: 2 Sungai di Lereng Merapi Mengancam Banjir Lahar Dingin

Puncak masa hujan betul-betul sedang berjalan nyaris di semua Indonesia. Waktu intensitas periode hujan meningkat drastis, berarti ancaman banjir & tanah longsor tidak sanggup dilepaskan demikian saja. Satu elemen yg butuh dipahami, banjir tidak cuma berupa air limpahan sungai yg meluap sebab hujan deras, ada ancaman bencana lain yg khas, khususnya bagi masyarakat di lereng Gunung Merapi, Yogyakarta.

Ancaman itu berupa banjir lahar dingin. Atau dengan cara ilmiah mampu dijelaskan yang merupakan fenomena alam saat sisa letusan Gunung Merapi atau material vulkanik sekian banyak th silam mengendap di puncak Merapi. Endapan itu dapat beralih menjadi bencana dikala puncak Merapi mengalami hujan deras. Hasilnya endapan material vulkanik dapat beralih menjadi banjir melintasi ajaran sungai. Fenomena ini akrab dikenali yang merupakan banjir lahar dingin.

Dengan Cara kusus, Tubuh Penanggulangan Bencana Daerah Sleman menyampaikan bahwa saat ini potensi banjir lahar dingin sedang meningkat drastis, setidaknya hingga akhir bln Pebruari, atau dikala intensitas hujan sejak mulai menurun.

Mengingat keadaan bahaya banjir lahar dingin ini, BPBD Sleman dengan cara resmi telah mengeluarkan opini bahwa dalam bebeapa disaat ke depan dapat ada bisa saja berlangsung di Sungai Opak & Sungai Gendol.

Terkecuali memberikan imbauan, BPBD Sleaman pula memberikan kabar trick paling baik utk menghindari bahaya banjir lahar dingin. Seperti yg dilansir dari page Antaranews, bagi warga yg berada di bantaran Sungai yg berhulu di Merapi, sebaiknya apabila kelihatan awan telah mendung cepat menjauhi sungai & mencari ruangan aman jauh dari falsafah sungai. Karena banjir lahar dingin dapat bergerak amat serta-merta akibat kontur lereng gunung Merapi yg menurun.

Data terakhir yg dirilis oleh Kepala BPBD Kab Sleman Julisetiono di Sleman mengemukakan bahwa saat ini di puncak Merapi tetap ada setidaknya 25 juta meter kubik material vulkanis Merapi. Jumlah 25 juta meter kubik material vulkanik itu tidak sanggup dibilang yang merupakan sesuatu yg mungil.

Seperti yg berjalan terhadap Rabu (17/2) tempo hari. Dilaporkan oleh Kantor Informasi Antara, dua kendaraan truk penambang pasir Merapi terhempas & tertimbun material letusan. Masing-masing mobil penambang pasir itu berbentuk bak terbuka L300 & truk pengangkut pasir ukuran medium. Ke-2 truk tersebut berguling & tidak berdaya dihantam besar nya banjir lahar dingin. Untungnya tidak ada korban jiwa atas kejadian ini.
sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar