Rabu, 24 Februari 2016

Pasca Banjir Solok, 7 Penyakit Menginfeksi Ribuan Warga


Pekan kedua Pebruari, hujan deras yg mengguyur ekstrem selagi lebih dari 3 hri berturut-turut sudah meluapkan ajaran sungai & merendam parah Kab Solok Selatan. Banjir di Solok ini serta waktunya nyaris berbarengan dgn kejadian banjir di Pangkal Pinang, Kab Babel.

Waktu Ini memangm banjir di Solok telah surut. Tinggal menyisakan lumpur tebal sisa banjir. Tapi, meski telah surut bukan berarti penderitaan penduduk korban banjir Solok mampu mogok demikian saja. Lantaran penderitaan lain pasca banjir Solok sedang mengintai ribuan masyarakat.

Penderitaan lain pasca banjir surut di Solok berupa ancaman penyakit, mulai sejak dari jenis sedang sampai berbahaya bahkan berujung terhadap kematian.

Seperti yg dilansir dari opini petinggi Instansi Kesehatan Solok Selatan, berdasarkan jumlah kunjungan pasien korban banjir Solok waktu operasi layanan kesehatan keliling di kamp pengungsian banjir, ada 7 penyakit yg meneror ribuan masyarakat di Solok. Penyakit pasca banjir itu antara lain gatal-gatal, infeksi kulit, dermatitis, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa), demam & sakit perut, diare.

Jumlah pasien korban banjir yg mengidap penyakit khas pasca banjir surut itu pula tetap bertambah tiap harinya. Data terhadap hri Sabtu dulu(14/2) sampai jam 16.15 WIB. jumlah masyarakat yg terserang penyakit pascabanjir banyaknya 917 orang. Paling tidak sedikit melaporkan penyakit kulit seperti gatal-gatal & infeksi kulit. Setelah Itu bebarapa yang lain mengaku terserang penyakit diare & infeksis saluran pernapasan.

Bahkan parahnya lagi, diperkirakan nyaris semua pengungsian korban banjir di wilayah nagari (desa tradisi) yg terendam banjir seperti di Jorong Kampung Tarandam & Batang Labuah Nagari Pasar Muaralabuh, Dulu Jorong Kiambang Nagari Koto Baru & Jorong Binteang Nagari Bomas nyaris seluruh terkena infeksi penyakit pasca banjir.

Tidak Hanya 7 penyakit pasca banjir yg meneror pengungsi korban banjir, Lembaga Kesehatan Solok Selatan pula mengkhawatirkan ancaman kasus penyakit demam berdarah yg mampu jauh lebih mematikan.
sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar